Mohon tunggu...
isnaini nur rohmah
isnaini nur rohmah Mohon Tunggu... -

On Process

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rokok, Tren atau Candu?

24 April 2018   18:27 Diperbarui: 24 April 2018   18:35 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rokok sudah tidak menjadi sesuatu yang asing  lagi bagi kita. Bagi kaum Adam merokok menjadi suatu kebiasaan dan sulit dihilangkan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal semua orang tau bahwa merokok akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sebagai salah satu negara yang jumlah penduduknya terpadat, Indonesia tentu memiliki cerita tentang kasus merokok. Mereka menganggap rokok itu penting dan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap waktu, sehingga membuat produsen semakin leluasa memasarkan produk mereka di Indonesia. Hingga saat ini penikmat rokok sudah tidak lagi memandang usia.

Fenomena rokok ini suatu hal yang sangat disayangkan dan patut diwaspadai terlebih sebagian besar perokok aktif di kalangan remaja. Sering kita saksikan di setiap sudut kota di Indonesia segerombolan remaja yang berkumpul di pinggir jalan di gang kecil dan sebagainya melakukan aktifitas merokok bersama-sama. Merokok kini bukan lagi hal yang tabu bahkan wanita dan anak-anak di bawah umur pun mulai kecanduan merokok.

Ada beberapa hal yang menyebabkan fenomena rokok di kalangan remaja ini sangat mengkhawatirkan di antaranya iklan-iklan rokok tersebar tanpa terkendali di setiap kota di Indonesia. Hal ini membuat seorang remaja penasaran dan ingin tau seperti apa merokok itu, memunculkan rasa ingin mencoba dan pada akhirnya berujung ketagihan. Selain itu peredaran rokok tidak terkendali baik di swalayan atau hanya gang kecil pasti menjual rokok.

Bayangkan saja jika rokok terus menyebar dan menggerogoti remaja di Indonesia bukan tidak mungkin suatu saat rokok berubah menjadi ganja bahkan menjadi jenis narkoba yang membuat moral anak bangsa semakin jatuh. Jangan menganggap merokok bisa membantu menghilangkan stress saat dirundung masalah. Merokok sebenarnya tidak menyenangkan ini hanya efek sementara nikotin yang memberi rasa tenang sesaat. Setelah selesai merokok stress akan kembali lagi.

Alangkah lebih baiknya para remaja meluangkan waktu lebih banyak dengan teman-teman melalui bimbingan kelompok, mereka adapat memecahkan masalah atau stress  yang dirasakan sehingga menurunkan beban fikiran mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun