Ketika malam kehilangan sunyi. Tak guna lagi sayap kelelawar hangati bayi. Ketika gugusan bintang menjadi pedoman nasib. Remaja melenggang genit dilantai mall dan plaza.
Ketika matahari menutup kelopak matanya. Para petani terlanda paceklik. Ketika padang pertempuran didatangi gerombolan burung bangkai. Para kesatria menyarungkan pedangnya.
Ketika palu-palu keadilan meniduri uang sogokan. Kemana kucari keadilan. Ketika kalah dan menang melebur dalam cita-cita. Aku berlindung pada cinta yang patah.
Wajah cinta menyembunyikan luka. Tapi alam raya mendesak, mengabarkan luka-luka yang menganga. Pada desir angin dan ombak lautan. Tersiar kabar cinta yang terluka.
Bekasi 25Juli2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H