Mohon tunggu...
Isna Mulani Atihi
Isna Mulani Atihi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

kenanglah dirimu dengan sebuah tulisan Kritik dan Saran via Gmail :isnamulani@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Tulisan Pertama Untuk Bapak Rilo Pambudi

13 Maret 2023   15:11 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:01 2319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Mukidah (Istri Bpk Rilo) & Bpk. Rilo Pambudi

Jakarta- Akan Aku ceritakan sedikit tentang pengalamanku bersekolah SMA berbasis beasiswa dan bertemu seorang yang patut untuk dijadikan contoh adapun tulisan ini sebagai bentuk rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak Rilo Pambudi dan Ibu Mukidah Rilo Pambudi.

 Marsekal TNI (purn) Rilo Pambudi adalah mantan Kepala Staf TNI angkatan udara (KASAU) pada tahun 1993-1996. Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Angkatan Udara, beliau menjabat sebagai Deputi Operasi Kasau. Rilo memulai karir pada saat setelah beliau lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1965. Rilo pambudi adalah anak laki-laki yang giat dalam belajar, tidak heran saat ini beliau mengabdikan dirinya dibidang pendidikan. Tercatat, beliau adalah pendiri Yayasan Pambudi Luhur yang terletak di Bogor, Jawa Barat.

Melihat fenomena banyaknya anak putus sekolah akibat terkendala biaya. Mendorong pria kelahiran Jombang ini mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tanpa ingin memungut biaya kepada siapapun yang melanjutkan sekolah disana. Beliau pun enggan meminta bantuan sahabat karib serta keluarganya. Saat masih berstatus murid saya pernah mendengar beliau berkata, "Selagi saya mampu, saya tidak akan meminta. Akan tetapi, jika memang ada yang membantu dengan kesadarannya sendiri saya juga tidak akan menolaknya". Kata Pak Rilo

Pada tahun 2017 saya menjadi siswa di Pambudi Luhur. Banyak hal yang saya dengar salah satunya cerita dari setiap alumni yang berkunjung menyapa adik-adik disana dan bersilaturahmi dengan pak rilo dan ibu rilo.

Jauh hari, lima tahun sebelum beliau pensiun terbesit dalam benaknya hanya ingin bekerja dibidang sosial. Namun, entah bidang sosial apa yang akan beliau kerjakan. Suatu hari saat beliau singgah di mushola, beliau melihat seorang marbot muda. Ketika diperhatikan marbot itu seperti anak berusia sekolah. untuk memastikan penasarannya beliau bertanya kepada ustad yang berada dalam mushola itu. kemudian sang ustad  mengatakan bahwa marbot itu adalah anak yang cukup pintar, hanya saja karena terkendala biaya dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Sejak saat itu beliau berpikir untuk membantu anak-anak kurang mampu untuk tetap bisa memperoleh pendidikan disekolah yang layak. 

Dimulai saat tahun 1995 setelah meminta pendapat berbagai pihak, dengan dorongan jiwa sosial dan empatinya yang tinggi terhadap dunia pendidikan, sosok Marsekal TNI (purn) Rilo Pambudi mulai membangun sebuah gedung secara bertahap sampai akhirnya pada 1997 resmi beroperasi menerima murid. Awalnya hanya tersedia gedung sekolah saja dengan segala keterbatasannya, kamar mandi, tempat tidur dan lemari pakaianpun belum tersedia. Setahun kemudian 1998 berdiri sebuah masjid, 1999 berdiri asrama, 2000 ruang makan. tiga tahun berikutnya berdiri GOR serbaguna, dua tahun berikutnua berdiri lab komputer dan ditahun 2007 berdiri menara sebagai ciri khas sekolah Pambudi Luhur.  Setelah selesai membangun sarana tersebut, Rilo menamai sekolah itu dengan nama SMA Islam Pambudi Luhur. Kemudian Rilo mendapat saran dari para Kyai tentang nama temapt tersebut yang akhirnya menjadi Pondok Pesantren SMA Islam Pambudi Luhur.

Aktivitas rilo selepas purna tugas dari dunia militer mengundang keheranan banyak pihak terlebih kawan-kawannya di TNI. Dikarenakan Pensiunan Marsekal TNI ini lebih memilih membangun sarana pendidikan berbasis agama yang jauh dari latar belakangnya. Langkahnya untuk tidak berdiam diri dirumah setelah pensiun, membuat sosok berumur 78 tahun tersebut menjadi panutan untuk seluruh teman, kerabat dan junior-juniornya. Kegigihan dan rasa semangat menggebu untuk mencetak generasi muda Indonesia yang maju saat ini sudah berjalan selama 25 tahun. Selama rentan waktu tersebut SMA Pambudi luhur telah mencetak 20 Angkatan dan lulusannya sudah tersebar di berbagai wilayah juga macam-macam profesinya.

Saya sebagai murid dan alumni berharap semoga Pambudi Luhur selalu jaya dan terus berkembang juga maju. Sehingga mencetak generasi bangsa selanjutnya yang sesuai dengan cita-cita Bapak Rilo juga Ibu Rilo aamiin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun