Mohon tunggu...
ISNAINI PUTRI AZZAHRA
ISNAINI PUTRI AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Seorang Individu dalam Hereditas dan Lingkungan

7 November 2024   18:27 Diperbarui: 7 November 2024   18:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hereditas merujuk pada keseluruhan sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anak melalui gen. Secara sederhana, hereditas dapat dipahami sebagai proses transfer sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui reproduksi. Selain itu, hereditas merupakan faktor penting yang memengaruhi perkembangan individu. 

Dalam konteks ini, hereditas diartikan sebagai keseluruhan karakteristik yang diwariskan orang tua kepada anak, mencakup segala bentuk potensi, baik fisik maupun mental, yang dimiliki individu sejak awal pembentukan ovum oleh sperma sebagai warisan genetik dari orang tua.

Empirisme mempunyai arti yaitu pengalaman, nativisme memiliki makna yang hampir sama dengan empirisme yaitu pembawaan. Teori empirisme tidak mengakui adanya kemungkinan yang dibawa sejak lahir, umumnya manusia lahir ke dunia dilahirkan dalam keadaan suci dan tidak membawa apapun, yang membuat manusia mempunyai watak adalah lingkungannya sendiri dan pendidikan. 

Maka dari itu, faktor lingkungan sangat diperhatikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk penentu watak, karakter, dan sikap baik buruk seorang individu.

Nativisme memiliki arti yaitu pembawaan, sifat dan kemampuan seorang individu ditentukan oleh faktor keturunan. Nativisme memiliki pandangan bahwa kemampuan seorang individu bersifat alamiah dan sudah ada sejak lahir. Teori konvergensi menyimpulkan bahwa seorang anak dilahirkan dengan sifat baik dan sifat buruk. 

Menurut William Stern, seorang ahli pendidikan bangsa Jerman, pendidikan terkait pada hereditas anak dan lingkungan sekitarnya, karena hereditas dan lingkungan seperti hal yang memiliki tujuan yang sama. Teori konvergensi menggabungkan arti hereditas atau pembawaan sebagai faktor pengaruh perkembangan seorang individu.

Hubungan hereditas dan lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan individu. Bahkan sifat-sifat setiap individu merupakan hasil interaksi antara hereditas dan lingkungan. Dapat diartikan bahwa interaksi antara hereditas dengan lingkungan itulah yang menentukan keadaan perkembangan unsur-unsur tertentu pada setiap individu. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa setiap individu adalah hasil dari hereditas dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun