Menjadi remaja aktif di era digital bukanlah hal yang mustahil, terutama dengan banyaknya pengguna media sosial saat ini. Menurut survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5%. Mayoritas pengguna berasal dari Generasi Z (kelahiran 1997--2012) sebanyak 34,4%. Meskipun Generasi Z mendominasi, generasi lain juga aktif di media sosial, seperti generasi milenial (kelahiran 1981--1996) sebanyak 30,62%, Gen X (kelahiran 1965--1980) sebanyak 18,98%, Post Gen Z (kelahiran kurang dari 2023) sebanyak 9,17%, baby boomer (kelahiran 1946--1964) sebanyak 6,58%, dan pre-boomer (kelahiran 1945 ke bawah) sebanyak 0,24%.
Hal ini membuka peluang bagi generasi muda untuk menarik banyak penonton dari berbagai kalangan. Banyak cara untuk menjadi aktif di media sosial, seperti menjadi selebgram, YouTuber, atau TikToker. Contohnya adalah MiawAug, seorang YouTuber Indonesia yang dikenal dengan konten gaming dan humor. Dengan memiliki banyak penonton, individu seperti MiawAug dapat memperoleh penghasilan dari kontennya.
Meskipun mendapatkan banyak penonton tidaklah mudah, hal ini bukan berarti mustahil. Kreativitas dalam mengikuti tren yang ada dan menciptakan konten-konten menarik sangat penting. Misalnya, membuat konten memasak dengan resep baru dan unik, menjadi YouTuber gaming dengan memainkan game yang sedang populer, atau menjadi seller yang aktif mempromosikan barang jualannya secara live. Berperan sebagai vloger makanan atau travel juga merupakan cara efektif untuk menarik perhatian penonton. Selain itu, membangun komunitas dapat meningkatkan pengaruh.
Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membangun komunitas:
- Berinteraksi aktif dengan membalas komentar penonton dan mengajukan pertanyaan untuk mendorong diskusi.
- Menetapkan jadwal unggah video yang konsisten agar penonton tahu kapan harus menantikan konten baru.
- Berkolaborasi dengan YouTuber lain untuk menjangkau audiens baru dan meningkatkan kredibilitas.
- Menciptakan identitas unik yang mudah dikenali sebagai ciri khas dalam video, seperti intro atau gaya penyampaian
Namun, ada beberapa hal yang harus dipahami bahwa media sosial digunakan oleh banyak orang dengan berbagai perbedaan sifat. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, seperti menjaga tutur kata dan perilaku agar tidak menyinggung orang lain. Kesehatan mental juga perlu diperhatikan karena konten yang ditampilkan bisa saja menerima kritik negatif yang dapat menjadi tantangan emosional. Penting bagi seorang konten kreator untuk aktif berinteraksi dengan penonton. Namun, interaksi ini juga dapat mengakibatkan kecemasan atau perbandingan sosial. Selain itu, memperhatikan aspek hukum terkait penggunaan media sosial, seperti hak cipta, perlindungan data pribadi, dan kebijakan iklan juga sangat penting.
Dengan demikian, menjadi remaja aktif di era digital tidak hanya bergantung pada popularitas, tetapi juga pada kreativitas, kerja sama, dan kesadaran akan konsekuensi moral dan hukum dalam menggunakan media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H