Kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur adalah tragedi yang menyayat hati dan menimbulkan keprihatinan mendalam bagi seluruh masyarakat. Kejahatan ini tidak hanya merenggut nyawa seorang anak, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat korban.
Kasus terbaru yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, melibatkan empat remaja di bawah umur yang tega membunuh dan memperkosa seorang siswi SMP . Kejahatan ini mengungkap sisi gelap dari perilaku anak-anak di bawah umur yang seharusnya dilindungi dan dibimbing.Dari hasil pemeriksaan polisi, terungkap bahwa motif pembunuhan tersebut adalah karena pelaku yang berusia 17 tahun sakit hati dengan korban yang menolak cintanya.
Pelaku utama terancam hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara, sementara 3 pelaku lain tidak ditahan karena masih di bawah umur.
Jenazah korban, AA pertama kali ditemukan warga pada Senin (2/9/2024) pagi, di TPU Talang Kerilik, Palembang.
Dari hasil otopsi sementara, ditemukan bekas kekerasan di beberapa bagian tubuh korban.
Saat ini, korban telah dimakamkan di tempat jenazahnya ditemukan.
Pihak keluarga meminta polisi untuk memberikan hukuman yang setimpalSelain motif sakit hati seperti yang di sebutkan di atas hal ini juga terjadi akibat dampak dari kecanduan pornografi yang dimana kasus ini terjerat dengan anak di bawah umur berarti di indonesia pada saat ini sangat mudah untuk mengakses situs asing pornografi. bagi para pelaku.pengawasan orang tua terhadap anaknya juga sangat penting dalam kasus seperti ini .selain pengawasan orang tua peran pemerintah juga sangat penting untuk membelokir situs situs yang secara khusus menyediakan konten pornografi .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H