Mohon tunggu...
Isnaini ChantikaYuliandari
Isnaini ChantikaYuliandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa baru Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia untuk Mengurangi Polusi serta Kemacetan

22 Agustus 2023   23:22 Diperbarui: 23 Agustus 2023   00:01 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transportasi adalah salah satu bagian vital dari kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Transportasi berperan sebagai sarana meningkatkan integritas bangsa serta meningkatkan standar kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Transportasi secara umum berfungsi sebagai sarana yang dapat mempercepat pencapaian tujuan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dan sebagai pemersatu wilayah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sisi lain emisi gas buang kendaraan transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara. Bahkan sektor transportasi menyumbang sekitar seperlima dari emisi karbon dioksida (CO2) secara global.

Berdasarkan data yang dihimpun Eurocontrol pada transportasi darat, jika berkendara sendirian terutama yang menggunakan mobil bermesin bensin paling banyak menghasilkan emisi. Sementara mobil yang diisi dua penumpang, akan mengurangi emisi hingga setengahnya dibandingkan mengemudi sendiri. Selain itu, melakukan perjalanan sendiri menggunakan mobil pribadi juga menghasilkan lebih banyak emisi ketimbang menggunakan transportasi umum. 

Pemanasan global yang diakibatkan asap kendaraan pribadi ditambah dengan gas rumah kaca harus menjadi perhatian khusus karena dampak polusi udara dikarenakan kendaraan pribadi memiliki cakupan yang luas. Berbagai sektor seperti kesehatan, ekonomi, dan lingkungan akan terkena dampak yang serius apabila tidak ada langkah serius untuk memperbaiki hal ini. Menurut Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Saifudin, meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum dapat menjadi langkah yang baik untuk kurangi polusi udara. Langkah serius untuk mengurangi polusi dari emisi gas buang ialah salah satunya dengan mengubah pola mobilitas masyarakat dari ketergantungan besar terhadap kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi publik. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah melalui pemerataan pembangunan transportasi umum berbasis rel, misalnya kereta api.

Mengapa kereta api? Menurut Kementerian Perhubungan, kereta api saat ini sudah menjadi moda transportasi favorit masyarakat urban karena memiliki sejumlah keunggulan.

Pertama, daya angkut besar. Satu perjalanan kereta api sama dengan 31 bus atau setara dengan 300 truk 10 ton batubara.

Kedua, pembiayaan lebih murah. Walau investasi awal lebih mahal, namun dengan jangka waktu perawatan yang lebih panjang, pemanfaatan infrastruktur kereta api lebih efisien dari segi biaya.

Ketiga, hemat energi. Konsumsi energi moda transportasi kereta api relatif lebih rendah dan minim emisi gas buang CO2 dibandingkan dengan moda lain. Menurut data dari Eurocontrol, perjalanan menggunakan kereta api bahkan dapat menurunkan emisi karbon hingga 84% daripada penerbangan jarak pendek.

Keempat, kebutuhan lahan lebih sedikit. Kebutuhan lahan rel KA ditambah ruang bebas di kiri kanan rel lebih sedikit dibandingkan jalan bebas hambatan Inilah sebabnya kereta api dianggap mampu menjawab tantangan kebutuhan transportasi massal masa depan.

Kemudian, mengapa harus berbasis rel? Jumlah penduduk yang terus bertambah, membuat jalan selebar apa pun akan semakin macet. Rel bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi ancaman kemacetan tersebut. Manfaat strategis dari angkutan berbasis rel banyak sekali karena daya tariknya yang luar biasa besar dan ekonomis dibandingkan moda angkutan lain. Pembiayaan perawatan murah dan lebih panjang sehingga lebih efisien dan hemat biaya.

Selain itu, pemerataan pembangunan transportasi di seluruh daerah Indonesia dengan mengintegrasikan seluruh moda transportasi publik dan pejalan kaki serta pesepeda akan mendorong semakin banyak mobilitas masyarakat menggunakan transportasi publik dan secara signifikan akan menurunkan tingkat kemacetan sehingga mengurangi emisi gas buang dari penggunaan transportasi pribadi yang berlebihan.

Secara keseluruhan, kendaraan umum berbasis rel, utamanya kereta api memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Hal positif ini tentu perlu didukung dengan perencanaan yang baik oleh pemerintah dan pihak penyelenggara transportasi. Jika direncanakan dengan baik, transportasi berbasis rel bisa menjadi solusi terbaik dari peliknya lalu lintas daerah di Indonesia yang diikuti dengan perkembangan populasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun