TIGA BULAN LAGI, pilkada serentak akan digelar, tepatnya tanggal 27 November 2024. Masyarakat akan memilih gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Kesempatan ini jangan sampai disia-siakan demi memajukan daerah lewat pembangunan yang positif.
Pilkada punya peran penting sebagai sarana memilih pemimpin terbaik. Gaungnya mungkin tak seheboh Pilpres kemarin, padahal dampaknya cukup besar terhadap masyarakat lokal.Â
Itulah sebabnya KPU Jatim menggandeng rekan jurnalis, bloger, dan awak media dalam media gathering untuk membantu meluaskan jangkauan informasi mengenai Pilkada serentak tahun ini.
Bertempat di resto Sodus di kawasan Gayungan Surabaya, acara sosialisasi digelar dalam suasana santai selepas Jumatan 16 Agustus 2024. Langkah KPU melibatkan bloger terbilang jitu sebab media mainstream dan blog punya target pembaca yang berbeda.
Pilkada, kepentingan bersama
Aang Kunaifi, Ketua KPU Jatim, menyambut para undangan dengan menegaskan bahwa pilkada bukanlah urusan parpol atau paslon belaka. Masyarakat Jawa Timur harus berpartisipasi karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dengan melibatkan media massa, Aang berharap pesan tentang Pilkada akan mampu mendorong partisipasi warga untuk memberikan suaranya pada November nanti.Â
KIta tahu, publik kian lekat dengan gawai. Informasi cepat diakses dan disebarkan melalui dunia maya, lebih-lebih media sosial. Nah, pemberitaan yang masif lewat berbagai platform tentang tahapan Pilkada Jatim 2024 akan membantu meningkatkan kesadaran para pemilih untuk menggunakan hak mereka.
Belum ada penantang petahana
Salah satu momen Pilkada yang ditunggu warga adalah perebutan kursi Jatim 1, yaitu Gubernur. Sejauh ini dukungan mayoritas parpol diberikan kepada Khofifah Indar Parawansa yang dipastikan maju sebagai paslon bersama Emil Elestianto Dardak sebagai wakil.
Menurut Choirul Umam, anggota KPU Jatim Divisi Teknis Penyelenggaraan, hingga saat ini belum ada informasi tentang siapa yang akan menantang petahana. KPU Jatim sebatas berkomunikasi dengan partai politik.
"Sampai hari ini belum ada LO (Liaison Officer) paslon yang berkomunikasi soal pencalonan ini. Jadi, kami masih berkomunikasi dengan partai politik," ujar Umam menuturkan dinamika pencalonan.