tiba-tiba Juni bergegasÂ
meninggalkan Sapardi di lipatan buku
yang sengaja meminjam rasa panas
yang dirahasiakan matahari di pucuk rinduÂ
tak ada hujan di bulan Juni
karena semua orang mendadak bijak
perlahan-lahan mengukir jejak
yang akan dihapuskan sendiri
pada pohon yang kita kenal
kemarau kita awetkan menjadi sajak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!