Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

7 Kelebihan Menyiapkan Bingkisan Lebaran Bersama Komunitas

2 April 2024   22:56 Diperbarui: 2 April 2024   23:05 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bingkisan lebaran siap dibagikan. (Dokumentasi pribadi)

SELAIN BAJU baru dan mudik, topik perbincangan yang mengemuka menjelang lebaran adalah bingkisan yang akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Penerima bukan melulu kaum duafa atau fakir miskin, tetapi bisa juga kolega bisnis atau kerabat dan sahabat.

Banyak yang bisa dikemas sebagai bingkisan lebaran. Tak hanya kue kering yang selama ini kondang, kita juga bisa mempertimbangkan opsi lain yang tak kalah bermanfaat.

Misalnya paket buku bacaan, paket perawatan kulit, voucher belanja, atau sembako untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Pilihan barang sebagai bingkisan lebaran disesuaikan dengan kebutuhan penerima yang bisa diperkirakan terlebih dahulu.

Manfaat lebih luas lewat komunitas 

Apa pun bentuknya dan siapa pun yang akan menerima bingkisan lebaran tersebut, persiapan sangatlah penting sehingga dibutuhkan manajemen sumber daya barang untuk dikemas sebelum didistribusikan. 

Menyiapkan bingkisan lebaran oleh komunitas. (Dokumentasi pribadi)
Menyiapkan bingkisan lebaran oleh komunitas. (Dokumentasi pribadi)

Berdasarkan pengalaman, memanfaatkan komunitas dalam menyiapkan bingkisan lebaran terbukti punya sejumlah kelebihan. Beberapa di antaranya bisa dibaca sebagai berikut.

1. Hasil donasi relatif besar

Karena dihimpun oleh banyak orang, maka capaian donasi bisa relatif lebih besar dibandingkan jika kita menyiapkan bingkisan sendirian. 

Skala keluarga dan komunitas tentu menghasilkan akumulasi berbeda, baik dalam bentuk uang maupun barang. Jika tiap anggota bergerak aktif, bisa dibayangkan efek domino dalam penghimpunan donasi.

2. Penerima manfaat lebih banyak

Karena uang atau barang yang terkumpul cukup besar, maka bingkisan yang bisa disiapkan akan lebih banyak.

Dengan begitu, jangkauan penerima bingkisan bisa lebih luas. Komunitas tinggal mengatur apakah isinya yang diperbanyak ataukah penerima yang ditambah. Syukur-syukur bisa keduanya.

3. Tugas lebih ringan

Kolaborasi sudah menjadi spirit utama manusia modern. Kolaborasi termasuk salah satu skill yang wajib dikuasai pada abad ke-21 selain komunikasi, kreativitas, dan pemikiran kritis.

Bingkisan lebaran berupa sembako. (Dokumentasi pribadi)
Bingkisan lebaran berupa sembako. (Dokumentasi pribadi)

Kolaborasi memungkinkan pekerjaan berat menjadi ringan karena disokong oleh banyak orang dengan berbagai peran. Andil setiap anggota dalam komunitas sesuai kemampuan/keahlian juga akan mempercepat tercapainya suatu target.

4. Berjejaring membuka rezeki

Berjejaring lewat komunitas kadang dapat membuka peluang untuk meraup rezeki. Dalam konteks menyiapkan bingkisan lebaran, kita sebagai anggota bisa menawarkan produk yang kebetulan kita jual. Selain harga bersaing, kita juga bisa memberikan bonus untuk mempercepat akumulasi donasi.

5. Dokumentasi lebih leluasa

Ada kalanya penyaluran bingkisan lebaran membutuhkan dokumentasi untuk dikenang di kemudian hari atau sebagai penyemangat orang lain untuk ikut berdonasi. 

Jika dilakukan oleh komunitas, pengambilan gambar atau video bisa lebih luwes dan leluasa sebab ditangani oleh banyak orang dalam sebuah event publik yang direncanakan dengan matang.

6. Kebersamaan meneguhkan persatuan

Menyiapkan bingkisan lebaran lewat sebuah komunitas dapat menciptakan sensasi kebersamaan yang berujung pada kokohnya persaudaraan, bahkan bisa mencakup perbedaan keyakinan. Bergerak bersama menimbulkan riak semangat ketimbang jika berjalan sendirian.

7. Penyebaran pesan positif 

Akhirnya, yang tak kalah penting adalah bahwa penyiapan dan pendistribusian bingkisan lebaran melalui komunitas secara tak langsung menjadi kampanye kebaikan yang akan menginspirasi orang atau komunikasi lain untuk melakukan kebaikan serupa.

Amplifikasi pesan positif bisa lebih efektif melalui gerakan terstruktur dalam komunitas ketimbang sporadis per individu yang sama baiknya tetapi terbatas penerima manfaat yang bisa dijangkau.

Itulah kelebihan atau keunggulan menyiapkan bingkisan lebaran jika dikerjakan oleh komunitas sebagaimana pernah saya ikuti lewat komunitas nasi bungkus #JumatBerkah sejak tahun 2019. Kala itu, kami bahkan membagikan dua kali paket: sembako di awal Ramadan dan bingkisan lebaran beserta uang.

Ketika pandemi COVID19 melanda, hanya sembako tanpa uang yang dibagikan karena keterbatasan gerak dalam penggalangan donasi serta ketiadaan seremonial di lapangan. 

Tukang becak menerima sembako cinta. (Dokumentasi pribadi)
Tukang becak menerima sembako cinta. (Dokumentasi pribadi)

Namun, donasi dalam bentuk uang tunai tetap digalang untuk selanjutnya dibelikan bingkisan lebaran bagi mereka yang membutuhkan, antara lain fakir miskin, anak yatim, janda duafa, dan para penarik becak.

Apa pun jenis bingkisan dan lewat apa pun paket didistribusikan, satu hal yang pasti: ada kegembiraan tiada lawan saat melihat wajah semringah dan doa-doa tulus terluncur dari para penerima yang merasa terbantu oleh bingkisan lebaran tersebut. Lebih-lebih di saat sulit seperti sekarang ketika ekonomi lesu dan harga barang cenderung meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun