Kita masih bisa memadupadankan baju-baju yang ada asalkan tampilan fisiknya masih bagus. Di sinilah pentingnya membeli baju dengan selektif, baik dari harga dan desain maupun corak atar bisa kita manfaatkan dalam waktu yang lama.
Membeli barang murah karena tergiur diskon dan mode di TikTok, misalnya, hanya akan berbuah kerugian sebab mutunya buruk dan segera menjadi sampah. Lingkungan terancam, manfaat yang pun hilang.
Saya bersyukur dulu membeli sepotong baju ala Pakistan dengan bahan cukup bagus seharga 150.000 rupiah pada tahun 2015. Selain mudah dirawat, warna baju koko ini cenderung awet walau telah saya pakai selama 8 tahun.
Besok baju berwana merah ini akan saya padankan dengan sarung putih pemberian takmir masjid setempat karena saya menjadi imam beberapa waktu lalu. Sarung lama dengan warna senada mulai retas ujung benangnya sehingga tak layak jika dipakai shalat Idulfitri.
Apa pun pilihannya, punya baju lebaran itu bagus, baik dengan membeli baru maupun memanfaatkan baju yang lama. Kalau mampu beli, silakan. Jika tak ada uang, pilah-pilih stok di lemari.Â
Selain ramah lingkungan, kita juga hemat cuan sehingga dana yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, misalnya angpau untuk kerabat/keluarga besar atau investasi leher ke atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H