Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berdaya Lewat Desa Wisata, Optimisme Adira Gairahkan Ekonomi Lokal

2 November 2022   21:42 Diperbarui: 2 November 2022   21:52 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik pekalongan jadi pesona wisata setempat. (Foto: dok. pribadi)

Keuntungan terakhir, kesenian setempat bisa terus dilestarikan dengan cara ditampilkan sebagai hiburan bagi pengunjung. Selain manfaat praktis secara ekonomi, generasi muda akan menyadari bahwa kesenian lokal adalah bagian dari kekayaan daerah, bukan semata pertunjukan biasa.

Desa wisata ramah berkendara

Namun tentunya tak sembarang desa bisa menjadi desa wisata yang diunggulkan. Setelah mengakses http://adira.id/e/fkl2022-blogger, saya memetik informasi menarik seputar kriteria Desa Wisata Ramah Berkendara.

Pertama dari segi infrastruktur, akses menuju desa wisata haruslah didukung oleh jalan yang punya minimal dua jalur dalam kondisi sudah diratakan dengan hotmix.

Jalanan harus dilengkapi dengan lampu lalu lintas yang memadai dan penerangan yang baik untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan selama berkendara, terutama bagi komunitas touring yang bergerak bersama.

Yang tak kalah penting adalah keberadaan SPBU untuk menjamin pasokan BBM jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Jika tak ada pom bensin, minimal tersedia stasiun pertamini yang mudah dijangkau.

Selain itu, dalam radius maksimal 5-10 km dari pusat desa wisata, harus tersedia bengkel, baik resmi ataupun tak resmi, untuk melayani kebutuhan para pengunjung berupa motor atau kendaraan roda lebih.

Faktor kedua agar bisa jadi desa wisata ramah berkendara adalah sumber daya manusia yang mengelolanya. Harus dipegang oleh pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang menawarkan paket wisata disertai pemandu andal di lapangan.

Faktor ketiga adalah ekosistemnya. Tak cuma punya daya tarik wisata, desa juga harus menunjukkan aktivitas wisata yang solid dengan akses mudah dan dukungan akomodasi lengkap, terutama fasilitas yang memanjakan tamu.

Optimisme Adira optimalkan gen kreatif

Festival Kreatif Lokal (FKL) yang diprakarsai Adira dan didukung oleh Kemenparekraf adalah semangat untuk merayakan masifnya gen kreatif yang ada dalam masyarakat Indonesia.

Selain penegasan bahwa kita memang bangsa kreatif, FKL adalah ikhtiar untuk memulihkan ekonomi Indonesia pascapandemi.

Optimisme Adira bukan hanya diharapkan bisa membangkitkan gen kreatif seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, tetapi juga penghargaan pada potensi lokal yang unik dan kaya dalam rangka menggairahkan ekonomi setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun