Mohon tunggu...
Isna Khairunissa Febriani
Isna Khairunissa Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berkomunikasi di Era Digital: Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental

12 Desember 2023   12:16 Diperbarui: 13 Desember 2023   17:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media sosial diartikan sebagai platform atau aplikasi yang memfasilitasi pengguna untuk menciptakan, membagikan konten, atau terlibat dalam komunitas daring. Menurut B.K. Lewis (2010) dalam karyanya yang berjudul Social Media and Strategic Communication Attitudes and Perceptions among College Students, media sosial adalah label bagi teknologi digital yang memungkinkan orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi, dan berbagi isi pesan. Menurut Chris Brogan (2011) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online, mendefinisikan media sosial sebagai suatu perangkat alat komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa. Dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah platform atau teknologi digital yang dapat digunakan pengguna sebagai alat berinteraksi, menciptakan dan berbagi konten, serta terlibat dalam komunitas daring. Media sosial memperluas jenis informasi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa, memberikan ruang bagi berbagai kegiatan online dalam konteks pribadi maupun bisnis.

Kini media sosial telah menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Menurut laporan terbaru We Are Social and Hootsuite, jumlah pengguna media sosial di dunia mencapai 4,95 miliar orang pada Oktober 2023. Penggunaan media sosial yang semakin meningkat memiliki dampak terhadap berbagai aspek, termasuk pada kesehatan mental. Laporan We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri.

Namun perlu dicatat bahwa fenomena ini tidak hanya mencerminkan tren teknologi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan penting mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental individu dan kolektif. Menurut Pieper dan Uden (2006), kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh tentang hubungan antara kesehatan mental dan pola penggunaan media sosial penting untuk menggambarkan dampaknya dan mengembangkan strategi penggunaan yang seimbang dan suportif.

Dampak Positif Media Sosial pada Kesehatan Mental 

Dampak positif interaksi media sosial terhadap kesehatan mental antara lain:

  • Meningkatkan kesejahteraan mental melalui interaksi positif, media sosial memungkinkan komunikasi  lebih mudah dan cepat, memungkinkan orang untuk tetap terhubung tanpa memandang jarak, dan menyediakan platform untuk berbagi pengalaman dan minat serta saling mendukung  secara online sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mental. 
  • Mendukung kesehatan emosional, media sosial memberikan ruang interaksi, dukungan masyarakat, dan penyebaran informasi positif. Melalui platform ini, individu dapat membangun jaringan sosial positif yang memperkuat pemahaman emosional dan meningkatkan kesadaran kesehatan mental.
  • Meningkatkan rasa percaya diri, media sosial memungkinkan individu untuk berbagi pencapaian, bakat, dan kesuksesan mereka, menerima dukungan dari teman dan pengikut, dan membangun komunitas positif yang memberikan dorongan dan penghargaan sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri individu. 

Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental 

Selain dampak positif, tentu ada dampak negatif interaksi media sosial terhadap kesehatan mental, berikut diantaranya.

  • Meningkatkan resiko stress, media sosial dapat meningkatkan risiko stres akibat tekanan sosial, perbandingan diri, dan paparan konten negatif. Ketika orang membandingkan kehidupan mereka dengan apa yang ditampilkan orang lain di media sosial, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis. Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak konten negatif atau pesan yang memicu kecemasan juga dapat meningkatkan tingkat stres.
  • Meningkatkan depresi, media sosial dapat meningkatkan depresi dalam banyak hal, termasuk cyberbullying, seperti interaksi negatif, komentar yang menghina, dan ancaman online. Tak hanya itu, fenomena perbandingan sosial semakin merajalela. Pada zaman sekarang, banyak individu merasa "insecure" karena terus-menerus membandingkan kehidupan mereka dengan postingan orang lain di media sosial. Hal ini dapat menghasilkan perasaan tidak mampu atau kurang sukses, yang pada gilirannya memperburuk tingkat depresi karena cemas dan stress
  • Meningkatkan resiko kecanduan, media sosial dapat meningkatkan risiko kecanduan karena menyediakan konten yang terus diperbarui, mendorong keterlibatan lebih lanjut, dan menciptakan ketergantungan pada reaksi sosial dan persetujuan orang lain. Faktor-faktor tersebut dapat menciptakan lingkungan yang menyebabkan perilaku adiktif.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dan tidak bijak dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental individu. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mencegah dampak negatif media sosal, diantaranya  pembatasan waktu penggunaan, memilih konten yang positif, menghindari perbandingan diri, dan melibatkan diri dalam aktivitas di luar platform media sosial.

Media sosial memiliki peran yang kompleks terhadap kesehatan mental individu. Sementara media sosial dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan kesejahteraan mental melalui interaksi positif, mendukung kesehatan emosional, dan meningkatkan rasa percaya diri, terdapat juga dampak negatif seperti peningkatan risiko stres, depresi, dan kecanduan. Oleh karena itu, kesadaran dan penggunaan yang bijak dalam menggunakan media sosial sangat penting. Pembatasan waktu, pemilihan konten yang positif, serta menjauhi perbandingan diri yang merugikan dapat menjadi langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental dalam era media sosial yang semakin mendominasi kehidupan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun