Ramadhan sudah berada di pertengahan bulan, banyak pengalaman setiap harinya yang dialami anggota keluarga. Mulai dari kebiasaan makan sahur, saat puasa sampai berbuka dan malam sampai sahur kembali. Setiap hari selalu berbeda mulai dari menu sahur, kegiatan dan drama-drama di dalamnya.
Dalam kegiatan sahur, anak-anak bermacam-macam kebiasaannya. Anak yang usia SMP sudah mudah dibangunkan dan makan dengan apa yang disediakan. Kalaupun tidak sesuai selera Ia akan menggoreng telur sendiri berbeda dengan tahun sebelumnya. Semakin bertambah usia semakin mandiri, bahkan di bukan bulan ramadhan Ia mempersiapkan bekal sendiri bila ke sekolah dan tidak tergantung ibunya.
Dua anak yang usia SD juga sudah belajar puasa, dan saking semangatnya berpuasa terkadang anak yang lebih kecil berpuasa tanpa makan sahur karena susah dibangunkan. Terkadang Ibunya membolehkan Ia berbuka ketika sudah lohor karena khawatir akan kesehatannya. Namun Ia kadangkala bertahan tidak berbuka walaupun diizinkan berbuka karena senangnya bila bisa berpuasa sampai magrib.
Dengan adanya hp membuat anak-anak betah bertahan berjam-jam menggunakan hp untuk bermain game atau menonton youtube dan lainnya ketika tidak sekolah. Namun di sore hari, mereka mempunyai kebiasaan baru yaitu berburu takjil ke perempatan yang jaraknya sekitar seratus meter dari rumah. Di perempatan ini terdapat pasar dadakan di sisi kiri-kanan jalan yang terdiri dari para pedagang jajanan yang bila sedang banyak pengunjung akan membuat macet.
Awalnya dengan diberi bekal masing-masing lima ribu rupiah, kedua anak tersebut berburu takjil sendiri dan datang membawa jajanan. Kemudian satu kali ibunya meminta Saya mengantar mereka berburu takjil, dan budget untuk ngabuburit menjadi bertambah. Dan seterusnya menjadi ketagihan minta diantar karena mereka bisa meminta tambahan uang untuk membeli jajanan yang mereka inginkan.
Dengan menggunakan motor mengantar mereka, mereka bisa leluasa memilih makanan jajanan yang mereka inginkan. Terkadang Saya antar ke pedagang di sekitar Taman Bunga Nusantara karena lebih leluasa tidak macet dan lebih sepi. Berbeda dengan di perempatan yang macet karena jalanan sempit ditambah dengan pedagang di sisi kanan-kirinya.
Sebetulnya ibunya sudah menyiapkan takjil dengan makanan yang bisa diperoleh dari pedagang dekat rumah. Tapi anak-anak memang ingin melihat suasana di luar dan berwisata kuliner menjelang magrib. Mereka berburu takjil berupa makanan atau minuman dan melihat-lihat jajanan yang merangsang nafsu makan mereka. Kegiatan menjelang magrib ini memang ditunggu mereka dan tidak ingin terlewatkan.
Ketika berbuka, anak-anak ini akan sibuk dengan makanan dan jajanan mereka. Bahkan bila bedug tiba, mereka cepat-cepat berwudlu dan sholat, sehingga ibunya mengingatkan mereka agar berbuka terlebih dahulu untuk membatalkan. Untuk anak-anak seusia mereka, tak lengkap berbuka tanpa jajanan atau makanan yang mereka suka.
Ngabuburit ini akhirnya memang kadang terlalu berlebihan dalam menyiapkan makanan berbuka. Terkadang di rumah pun sudah tersedia makanan, namun mereka tidak bernafsu dengan makanan yang ada. Harusnya memang berpuasa itu harus bisa membuat kita mengendalikan nafsu, termasuk nafsu makan dan minum. Tidak berlebihan ketika makan sahur dan juga makan berbuka belum bisa dilakukan, namun kepada anak-anak sedikit demi sedikit diajarkan untuk dipraktikkan.
Untuk urusan memasak makanan ini sempat membuat isteri kehabisan ide untuk memasak makanan apa untuk berbuka dan sahur. Sering kali makanan yang Isteri siapkan mungkin tidak menjadi selera anak-anak. Sehingga yang dibingungkan Isteri adalah makanan apa yang cocok dengan selera mereka, bahkan sering isteri menanyakan makanan apa yang diinginkan oleh mereka.
Dengan kondisi selera makan yang berbeda ini menyebabkan biaya untuk mereka berbuka atau sahur menjadi bertambah. Anak yang satu keinginannya berbeda dengan yang lainnya, dan tentunya memastikan setiap anak mendapatkan makanan yang mereka inginkan. Anak bersemangat untuk berpuasa dan melatih mereka mengendalikan nafsu untuk saat berpuasa dan tetap menjaga mereka tetap sehat.