Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jalan-Jalan Sambil Menuju Tempat Tugas

14 Desember 2024   17:44 Diperbarui: 14 Desember 2024   17:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika Saya memilih jurusan untuk masuk perguruan tinggi, pertimbangan saya apabila mengambil jurusan pendidikan akan membuat saya jenuh dalam bekerja. Dari pagi sampai sore Saya akan terus berada di kelas dan tentunya itu akan sangat membosankan untuk pemuda seperti saya. Kenyataannya justru setelah menjadi guru, Saya banyak mengenal beberapa daerah yang sebelumnya belum saya kunjungi. Demikian pula Saya lebih banyak mengenal orang-orang lebih dari pekerjaan bidang lain.

Pekerjaan menjadi guru membuat Saya harus melakukan kunjungan ke rumah murid karena murid tidak sekolah. Dengan ditemani rekan guru,murid atau sendiri , Saya melakukan kunjungan ke daerah-daerah tempat murid tinggal. Bertemu dengan orang tua, kerabat atau tetangga murid sehingga menambah kenalan dan dikenal orang.

Tugas dari pemerintah ke daerah yang jauh dan terpencil memang memberikan kesulitan bagi Saya dan keluarga, namun dari sisi lain Saya mendapatkan banyak hikmah. Saya dan keluarga menjelajahi daerah yang sebelumnya tidak pernah dikunjungi dan tak terbayang sebelumnya. Menuju tempat tersebut diperlukan waktu setengah hari dari pusat kota dan lama perjalanan minimal 5 jam dengan kendaraan umum.

Dalam perjalanan ini Saya banyak melihat pemandangan yang indah seperti kota-kota kecil, perkebunan dan juga perbukitan. Bertemu penumpang lain dan berkenalan serta mengobrol tentang pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Sehingga apabila Saya melakukan perjalanan pergi atau pulang ke tempat tugas, maka akan diperoleh banyak cerita dan pengalaman dari orang yang Saya temui. Terkadang Saya bertemu dengan orang yang tinggalnya sekitaran tempat kerja dan membicarakan apa saja yang berhubungan dengan orang yang kami kenal.

Karena perjalanannya terlalu lama, maka ketika sampai di kosan, Saya melakukan istirahat dengan tiduran untuk melepas lelah. Tak jarang di dalam kendaraan umum ini kepala Saya kejedot besi pinggir kaca mobil dan posisi duduk beberapa jam membuat badan terasa lelah, lesu dan sakit. Bagi penumpang yang jarang bepergian jauh, naik kendaraan umum ini bisa menyebabkan mabuk perjalanan dan menderita sepanjang perjalanan.

Jalan-jalan sering Saya lakukan ketika Saya tidak mudik untuk menghilangkan kejenuhan dengan berjalan mengelilingi bukit dan menjelajahi kampung-kampung di sekitar tempat kerja. Merasakan ritme kehidupan orang-orang di sana dan mengenal daerah-daerah yang di diami oleh murid-murid. Bersama teman atau murid atau tanpa mereka, jalan-jalan ini Saya lakukan sambil menikmati pemandangan berupa bukit-bukit, sungai-sungai, lembah-lembah dan persawahan. Dan Saya banyak melihat pemandangan alam yang berbeda dengan pemandangan tempat Saya berasal.

 Tugas Saya sebagai pendidik menyebabkan Saya dipindahkan ke tempat yang berbeda dengan jarak yang lebih dekat. Jarak yang Saya tempuh adalah satu jam dan berada di kecamatan yang berbeda. Sejam sebelum masuk kelas, Saya berangkat dari rumah dengan mengendarai sepeda motor. Ketika pertama kali melewati jalan ke tempat tugas, jalannya rusak dan tak lama kemudian pemerintah melakukan pengecoran jalan. Dan kondisi jalan yang dicor ini meringankan Saya dalam menempuh perjalanan ke tempat tugas walaupun baru sebagian.

Dalam perjalanan ini Saya melewati beberapa tempat seperti kecamatan, sekolahan dan perkampungan. Dan pemandangan bukit-bukit, perkebunan, dan gunung-gunung yang cukup jauh terlihat selalu membuat Saya penasaran. Perjalanan ke tempat tugas didominasi jalanan yang menurun dan berkelok, serta menantang arah matahari terbit. Sebaliknya ketika pulang kerja melawan arah matahari terbenam.

Dalam perjalanan ini terkadang diselingi dengan mengisi bensin di pertamini, menambal ban atau memperbaiki motor yang mogok. Dan kalau lapar tatkala pulang bekerja, Saya mampir di warung untuk sekedar membeli gorengan atau ngopi. Interaksi dengan orang-orang di perjalanan menuju/dari tempat tugas ini menyebabkan Kami saling mengenal walaupun tidak intens. Minimal Kami akan saling tersenyum ketika berjumpa.

Kesulitan dalam perjalanan menuju/dari tempat tugas ini bisa menjadi hikmah dan ilmu bagi Saya dan memberikan kebaikan bagi Saya dan orang yang Saya jumpai. Tentunya lelah pulang kerja tidak dapat dipungkiri, semoga bisa menjadi jalan penghapus dosa diri ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun