Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Cerita Ketika Berkunjung ke Pantai

17 November 2023   22:09 Diperbarui: 18 November 2023   05:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berwisata ke pantai baru Saya lakukan ketika  menjadi siswa SMP. Maklum karena Saya dari keluarga yang jarang berwisata ke Pantai, dan kesempatan itu Saya dapatkan ketika ada program di sekolah ke pantai Pelabuhan Ratu. Sebagai orang gunung berwisata ke Pantai sangat berkesan karena sehari-hari Saya menyaksikan gunung atau bukit ketika keluar dari rumah.  Melihat laut langsung membuat Saya merasakan suatu keajaiban yang langka dan memberikan imajinasi yang liar tentang laut.

Laut memberikan imajinasi tentang orang-orang pantai dan kehidupannya serta cerita mengenai laut. Ketika pertama ke pantai maka yang dipikirkan adalah pemandangan laut yang mempesona dan misteri-misteri di dalamnya. Hal yang ingin dilakukan  ketika pulang adalah bagaimana membawa oleh-oleh laut untuk dibawa. Dan waktu itu Saya membeli ikan untuk oleh-oleh sebagai tanda bahwa Saya telah pergi ke pantai.

Namun ada insiden yang buruk mengenai belanja ikan waktu itu karena penjual ikan berebut menawarkan dagangannya dengan cara asongan. Cara itu tidak mengenakkan karena Saya merasa tidak nyaman dengan penawaran yang terlalu kasar dan mungkin karena Saya masih terlalu muda untuk menghadapi perilaku tersebut. Tapi akhirnya Saya berhasil membeli ikan sebagai oleh-oleh dan memberikan kebanggaan bahwa Saya berhasil membawa ikan ke rumah.

Berpuluh tahun kemudian, Saya dan teman-teman pengajar pergi ke pantai Sindang Barang untuk mengunjungi teman Kami yang menjadi Kepala Sekolah. Salah satu teman membawa stereoform di bagasi mobil untuk wadah ikan karena Ia pikir di Sindang Barang akan mudah membeli ikan untuk oleh-oleh. Perkiraannya salah, ternyata tidak mudah untuk belanja ikan di sana dan akhirnya beliau mengurungkan niatnya untuk membeli ikan dan gagal membawa oleh-oleh ikan.

Berbeda dengan ketika Saya dan rekan-rekan pergi ke pantai Pangandaran, Saya dan teman-teman bisa dengan mudah belanja untuk mendapatkan ikan mentah atau belanja oleh-oleh hasil laut. Saya makan malam, makan siang dengan menu makanan laut ketika berada di sekitar Pangandaran. Pengalaman itu sangat berkesan karena berbeda ketika berkunjung ke tempat -tempat lainnya. Setelah lama Saya rasakan dan bandingkan memang Kita ke pantai adalah untuk merasakan keindahan pantai, suasana pantai dan masakan khas pantai serta bergaul dengan orang-orang pantai.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Jarak dari tempat tinggal Saya ke pangandaran bila menggunakan kendaraan roda 4 adalah hampir semalaman. Seharian mengunjungi berbagai pantai dan tempat wisata membuat badan capek dan akhirnya menginap di Hotel. Jarak hotel ke pantai pun tidak terlalu jauh, bisa dicapai dengan jalan kaki dan sore harinya Saya bisa menikmati suasana tenggelamnya matahari di sore hari.  Kemudian malamnya dilanjutkan menikmati suasana malam dengan berbagai macam kendaraan untuk berkeliling Kota Pangandaran.

Suasana hangat dan akses yang mudah membuat Kami nyaman dan tidak sayang membelanjakan uang yang Kami bawa. Kami membelanjakan uang Kami untuk membeli oleh-oleh, membayar tempat menginap, menyewa kendaraan, atau menikmati makanan yang banyak tersedia. Berbagai penginapan dengan banyak pilihan tersedia di sekitar pantai.

Dari gambaran di atas dapat terlihat bahwa ekonomi di pantai bergerak sangat cepat. Kemajuan ekonomi di pantai Pangandaran bisa Saya lihat beberapa tahun kemudian dimana warung-warung pinggir pantai agak jarang, dan sepertinya kios-kios itu sudah ditata lebih rapi agak jauh dari pantai berupa bangunan yang bertingkat dan rapi. Itu yang Saya lihat di Pangandaran sebelum mewabahnya covid-19. Dan sekarang ini pergi ke Pangandaran hanya angan-angan karena beberapa tahun ini kegiatan ke Pantai yang agak jauh sulit dilakukan karena keuangan yang terbatas.

Andai saja ada pantai pangandaran lain di jawa barat yang bisa membangkitkan ekonomi masyarakat di sekitarnya baik itu pemanfaatan hasil perikanan maupun pertanian dan sektor jasa lainnya. Karena dari perdagangan baik hasil laut maupun hasil pertanian dan kerajinan akan memudahkan pengunjung untuk memenuhi kebutuhannya. 

Ketika Kita pergi ke pantai, tentunya kita ingin istirahat menikmati pantai yang sejuk dengan pepohonan, makan dan minum enak dan malamnya bermalam sambil menikmati suasana malam yang hangat dan nyaman. Begitu pula dengan warga sekitar yang ramah dan pedagang yang tidak memainkan harga seenaknya. Tamu senang dan tuan rumah pun menikmati pendapatan yang meningkat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun