Â
dua puluh tujuh tahun lalu
kau datang sedikit terlambat
mungkin ragu akan kehidupan
setelah sekian bulan
damai di perut seorang perempuan
dua puluh tujuh tahun lalu
kau datang sedikit terlambat
menimbang, lahir sekaligus berakhir
atau lahir berdampingan getir dan khawatir
dua puluh tujuh tahun lalu
entah siapa menjadi kawan diskusimu
mungkin Tuhan, mungkin keajaiban
hingga gelegar suara tangismu pecah
di antara celah kantuk serta lelah
membangkitkan banyak nyawa setengah tegar
hari ini, kau berlarian mengelilingi masa lalu
berhenti di kenang-kenangan pahit
memungut lagi cerita lama tersisa tawa
hatimu mengkerut, jidatmu menggerutu mengingat sesuatu
Nak, tak ada kehidupan yang memberatkan
kau hanya perlu berdamai dengan apa saja
sebab, sepanjang hari hanyalah lelucon yang berulang
Ibu tersenyum, lantas mengembuskan napasnya sekali lagi,
selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H