pkk 1 saya mendapat dipuskesmas cibingbin kuningan, untuk menuju puskesmas cibingbin harus melewati jalan yang berliku-liku dan melewati beberapa hutan perjalanan yang penuh tantangan. seru, menyenangkan, deg-degann campur aduk rasanya. pedesaan yang masih asri dan penduduk yang masih kental dengan adat istiadat setempat tepatnya mistis.
sesampainya di puskesmas cibingbin suasananya ramai puskesmasnya sudah poned menurut saya yaa lumayan lengkap tapi belum begitu lengkap. sambutan dari perawat disana pertama kali adalah perawatnya aga sedikit jutek.
keesokan harinya saya dan teman-teman saya berangkat kepuskesmas untuk mengenal puskesmas tersebut dan mengenal petugas yang ada di puskesmas. ternyata penilaian saya salah perawat disana baik-baik, tapi sayang disana saya kurang mengerti bahsanya. setelah beberapa lama saya tugas di puskesmas cibingbin sedikit-sedikit sih yaa lumayan ngerti. penjual disana manfaatin mahasiswi yang lagi praktek masa setiap jajan atau beli sesuatu disana dimahalin sama penjualnya, itu nmanya mencari keuntungan dibalik perjuangan. :)
yang tugas dipuskesmas cibingbin 8 orang, yang 3 dirumah saudaranya dan yang ber5 tinggal ditempat warga. saya termasuk yang ber5 tersebut, kita berlima bersepakat kalau dines siang berganti kedines mlm harus dijemput. bukannya enga brani tapi suasana di sekitar itu masih bnyak hutan jadi takut trus juga masyarakat sekitarnya kalau naik motor kenceng-kenceng ajah mending jalan nya enak ini mah jalan berlubang masih bnyak krikill kecil-kecil, anak mudanya disana engga sopan makanya kita saling jemput. yaa biar kitanya juga saling melindungi satu sama lain.
disana kalau cari makan susah mesti jaln jauh dulu, makanya kita ber5 disana makannya sering sama rujak kangkung yang katanya ciri khas cibingbin :). disana juga saya dan temen-temen sering masak yaa walaupun seadanya buat makn bareng sih yaa lumayan, disana kami tinggal dirumahnya ibu hj Ari rumahnya deket pesantren tapi pesantren yang sudah jarang aktif lgi.
bidan disana juga baik baik mau mengajari kita yaa walaupun tidak semua bidan mau mengajari, tapi sarana prasarana diponednya belum lengkap. saya pernah liyat di ponednya waktu saya dan teman saya dines dan habis nolong persalinan seharusnya penyeterilisasian alat direbus kukus atau autoklaf. di sana tidak begitu melaikan di bakar, karena kompornya tidak nyala. salah satu bidan disana bilang, " jangan ditiru" karena disini kurang alatnya jadi yaa dibakar.
ooohh saya baru tau kalau da penyeterilisasian disana dengan cara dibakar.
yaasudah saya mengikuti mau gimna lagi kalau tidak ada cara lain. seharusnya pihak puskesmas bilang kedinas untuk melengkapi sarana yang ada disana. padahal puskesmas cibingbin ramai bnyak orang yang dirawat disana, tapi kalau orang melahirkannya sih bisa dihitung pke jari. makanya saya target askebnya belum terpenuhi.
satu bulan hampir selesai, tinggal beberapa hari lagi kami tugas dipuskesmas cibingbin tugas presentasi hampir slsai semua sibuk mempersiapkannya. tiba sampailah pada hari ha hari dimna kita mempresentasikan hasil kasus askeb yang kita buat.
akhirnya slse juga ternyata kepala puskesmas disana bilang, " presentasi kalian bagus". saya daan teman-teman saya merasa senang. dan kami mengucapkan bnyak terima kasih kepada kepala puskesmas, dokter, bidan dan perawat yang ada di sana atas pelajaran dan pengalaman yang diberikan.
tibalah saya dan teman-teman berpamitan sama petugas yang ada dipuskesmas khususnya para bidan dan perawat yang sudah mau membimbing kita dan mengajari kita serta memberi pengalaman baru. buat kepala puskesmas di puskesmas cibingbin terima kasih bnyak kena saya dan teman-teman saya diperbolehnya belajar praktek klinik kebidanan di puskesmas cibingbin.