Berbagi cerita : Kisah pengalaman unik saat ibadah haji..
Bismillahirrahmanirrahim...
Seandainya saja pandemi Covid-19 ini tidak ada, tentu saja saat ini Jamaah Haji Indonesia sedang menanti hari, untuk menuju puncak nya ibadah haji. Puncak nya ibadah haji adalah wukuf di Arafah, untuk tahun ini pemerintah Arab Saudi menetapkan Wukuf di Arafah akan jatuh pada hari Kamis, 30 Juli 2020. Tentu saja setelah wukuf di Arafah kegiatan di lanjutkan dengan bermalam di Mudhalifah, kemudian menuju Mina di lanjutkan melontar Jamarah, di akhiri dengan Thawaf Ifadah.
Tahun ini ditengah pandemi, ibadah haji akan tetap terlaksana kan, namun kita merasa sedih karena Calon Jamaah Haji Indonesia yang seharusnya sekarang sedang menanti hari menuju Arafah, untuk tahun ini di tunda keberangkatan nya.
Penulis mencoba mengumpulkan berbagai kisah pengalaman sahabat Shalih / Shalihah saat beribadah Haji, atau saat berada di tanah Haram ketika menunggu puncak Haji.
Pengalaman pertama diceritakan oleh Putri ( nama samaran). Putri bercerita pada penulis, karena sangat senang bisa ber ibadah haji dan pengalaman bisa Thawaf dan melihat Ka'bah secara langsung, Putri mengungkapkan kegembiaraan nya pada kawannya sesama Jamaah Haji. Kata Putri pada sahabatnya " Kak, senang dan bahagia sekali rasanya berada di Mekkah ini ya, semoga Allah memberikan kemudahan rezeki dan kesempatan lagi biar kita bisa kesini lagi"
Dan respon yang tak terduga keluar dari mulut sahabatnya Putri, sahabatnya menjawab " Aduh Putri... Saya ya, kalau ada uang, pulang dari sini saya mau keliling dunia, ke Paris, Singapore, Eropa, dan lain lain, saya mau cuci cuci mata lah, gak mau saya, cuma ke Mekkah ini aja"
Dan menurut cerita Putri, setelah beberapa saat mata dari sahabatnya tiba-tiba berubah bengkak dan berwarna biru tanpa sebab, hingga puncak ibadah Haji di Arafah mata sahabat ini tidak berkurang, bahkan sampai kembali pulang ke tanah air.
Cerita yang kedua dari sahabat saya Farah ( nama samaran) Farah yang postur tubuhnya sedikit gemuk di candain oleh kawan-kawannya. Kawan dari Farah mengatakan pada Farah dengan bercanda " Farah, kami gak mau lagi jalan sama kamu ke Masjidil Haram, kamu sebentar bentar mengeluh sakit kaki, kayak kami lah gak ada keluhan " Dan ke esokan harinya dua sahabat Farah secara tiba-tiba kakinya sakit, sehingga tidak sanggup jalan kaki ke Masjidil Haram.
Ada lagi cerita tentang Buk Laili, minggu pertama di mekkah, buk Laili kehilangan uang dalam jumlah yang besar. Keterangan dari sahabatnya, Buk Laili sering berbicara kasar, jika berbicara sering menyakiti perasaan kawan yang sekamar dengan Buk Laili, Buk Laili juga sering menyembunyikan makanannya, enggan berbagi dengan teman sekamar.