Topografi di kecamatan Sepaku adalah perbukitan-perbukitan dan termasuk dataran rendah, berdasarkan pengukuran dengan aplikasi altimeter di android antar 25 sd 100 mdpl. Â Di tempat ini Kopi Liberika Sepaku mampu tumbuh dan berbuah sangat bagus dan bisa tumbuh liar artinya kemampuan penyesuaian dengan iklim dan topografi sangat sesuai dan hingga saat ini pada tahun 2022 mampu tumbuh kembang selama 45 tahun yang di hitung sejak awal transmigrasi tahun 1977. Beberapa wilayah di Kaltim sudah banyak di jumpai Kecamatan Sepaku (PPU) Teluk Pandan dan Karangan (Kutim), Â Perangat Baru, Muara Koman Sebulu (Kukar) Bakungan, Lesan Dayak, Tali Sayan (Berau), Mahulu, Long Apari, Linggang Melapeh (Kubar).
Kondisi iklim di Kecamatan Sepaku termasuk iklim tropis basah, musim penghujan tercatat turun merata sepanjang tahun, Iklim dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan Kopi Liberika Sepaku membuat jenis ini bisa bertahan dan bahkan terus tumbuh liar di setiap ruang tumbuh. Â
Tegakan Kopi Liberika Sepaku tumbuh di sela-sela pohon sawit, kelapa sawit di kenal menghabiskan air dan hara dengan jangkauan lebih 20 m perakaran dapat di tembus dengan akar. Â
Dalam masa pemeliharaanya kopi liberika bandel dengan sistem tanam tinggal (STT) bisa tumbuh dan berbuah walaupun tdk optimum, serangan hama dan penyakit jarang terlihat bahkan selama ini tidak pernah melihat.
Dari sisi lingkungan lahan tidur dan lahan bekas tambang yang cocok dengan kopi jenis liberika sangat luas, masyarakat Kaltim pada umumnya memiliki kebuh buah, sehingga sangat baik di modifikasi dengan liberika sangat  memungkinkan karena di tidak perlu pembukaan lahan baru,  pembukaan lahan baru sendiri akan sulit biaya ini dan itu sehingga dengan penamanam budidaya kopi liberika di sela tanaman buat sangat tepat dan berfungsi sebagai tanaman pelindung kopi.
Selanjutnya muncul pertanyaan, apakah tantangan yang di hadapi kedepan untuk menjadikan kopi liberika sebagai produk unggulan di Propinsi Kalimantan Timur. Â Selama ini belum di budidaya dengan benar atau masih STT, jika ini di lakukan dengan benar dengan tahapan-tahapan yang benar maka akan meningkatkan hasil produksi buah, kemudian belum di lakukan pasca panen dengan baik dan benar juga dan semua masih proses natural dan setelah di lakukan icip-icip kopi jenis ini mempunyai ruang untuk bisa di nikmati seperti specialty, tantangan lainnya adalah pembudidaya saat ini dimana keterbatasan tenaga dan kemauan untuk menerima teknologi baru sangat kecil sehingga pengembangan sangat sulit berkembang.
Dari sisi regulasi, mengharuskan dalam berbudidaya kopi harus berasal dari bibit yang bersertifikasi, di Kaltim belum ada penghasil bibit bersertifikasi, kalau di datangkan dari jawa sangat mahal harganya (bagi petani) bila ada bantuan dari pemerintah pasti jumlah akan sangat terbatas sedangkan untuk dapat menopang hidup seorang petani kopi minimal adalah 2 ha per kk 1250 btg dengan jarak tanam 4x4 meter.
Dengan tantangan yang ada menurut Pak Yoga sebagai ketua Komunitas Petani Kopi (Kanopi) di Samarinda sangat bisa di atasi terhadap semangat dan sebuah visi di Kanopi. Dengan memaparkan jalan keluar untuk menghadapi tantangan atau langkah-langkah menuju kopi unggulan baru, yaitu:
1. Perlunya edukasi kepada petani kopi yang sudah ada tentang budidaya dan proses pasca panen
2. Menyebarkan/mengajak petani-petani di sekitar kebun kopi yang sudah ada untuk berbudidaya kopi.
3. Mengedukasi tentang budidaya kopi dan terusannya kepada kalangan pemuda (siswa & mahasiswa).
4. Membangun tempat edukasi dari kebun sampai secangkir kopi.
5. Membangun komunikasi aktif sesama petani kopi se Kaltim.
Pak Yoga bersama komunitas petani kopi di Kalimantan Timur tidak saja tinggal diam, dan terus mengeksekusi kegiatan-kegiatan dalam rangka berbuat untuk menjadikan Kopi Liberika sebagai produk Unggulan di Kalimantan Timur.
Pertama: Geberasi muda SMKN 2 sebulu berkonsentrasi kepada budidaya kopi dengan menganut 8 M (mengenal, menanam, memelihara, memanen, meproses, menyangrai, menyeduh, mensertifikasi).
Kedua: kebun Lok bahu menyiapkan dan tempat edukasi kopi liberika, membuat benih, persemaian, penanaman membuat kebun, proses pasca panen, penyangraian dan di jadikan tempat laboratorium praktek kopi liberika buat mahasiswa Politani Samarinda dan dijadikan laboratorium pembelajaran kopi liberika SMKN 2 Sebulu, di jadikan tempat praktek dan penelitian Faperta Unmul, sebagai tempat wisata edukasi kopi liberika sampai seduhan secangkir kopi.
Pak Yoga juga menerima dengan senang hati kepada para stakeholder di Kalimantan Timur untuk bersama-sama Mewujudkan Kopi Liberika sebagai sebuah Produk Unggulan di Kalimantan Timur.