Di Indonesia kopi yang populer adalah jenis robusta yang di hasilkan Robusta Lampung, Robusta Temanggung, Robusta dampit Malang, Robusta Flores, Robusta Toraja yang secara rasa cenderung pahit, berikutnya juga jenis kopi Arabica seperti Arabica Malabar Mountain, Arabica Gayo, Arabica Flores Bajawa, Arabica Toraja yang juga cenderung dengan rasa asam.
Selain jenis kopi Robusta dan Arabika di Indonesia juga ada kopi langka dengan jenis liberika pucuk cokelat yang di temui di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur.
Menurut TRIBUNNEWSWIKI.COM Â - Kecamatan Sepaku adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Â Secara geografis, Kecamatan Sepaku terletak antara 11648'--5509' Bujur Timur dan 054' Lintang Utara--4476' Lintang Selatan. Â
Kopi Liberika Sepaku ini berasal dari Dusun 1 Desa Tengin Baru yang merupakan ibukota Kecamatan Sepaku, dari kantor kecamatan ke arah barat kurang lebih 1 km belok ke kiri Jalan Basuki Rahmad. KecamatanSepaku yang saat ini menjadi Kawasan IKN Nusantara.
Masih menurut TRIBUNNEWSWIKI.COM Kondisi iklim di Kecamatan Sepaku termasuk iklim tropis basah, musim penghujan tercatat turun merata sepanjang tahun. Pada tahun 2017 intensitas hari hujan terbanyak yaitu selama 187 hari tetapi curah hujan terendah dalam 3 tahun terakhir, dengan rata-rata curah hujan per bulan 28,41 mm. Â
Dengan Iklim dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan Kopi Liberika Sepaku membuat jenis ini bisa bertahan dan bahkan terus tumbuh liar di setiap ruang tumbuh. Â
Topografi di kecamatan Sepaku adalah perbukitan-perbukitan dan termasuk dataran rendah, berdasarkan pengukuran dengan aplikasi altimeter di android antar 25 sd 100 meter dari permukaan laut. Â
Di tempat ini Kopi Liberika Sepaku mampu tumbuh dan berbuah sangat bagus dan bisa tumbuh liar artinya kemampuan penyesuaian dengan iklim dan topografi sangat sesuai dan hingga saat ini pada tahun 2022 mampu tumbuh kembang selama 45 tahun yang di hitung sejak awal transmigrasi tahun 1977.
Kondisi tanah di kecamatan Sepaku sudah tidak tergolong subur lagi karena dengan sekeliling tumbuh kembang sawit menjasi miskin hara bagi tanaman lain di sekitarnya. Â Golongan tanah adalah jenis tanah liat berwarna kemerahan dan tidak subur, nah petani menanam banyak komoditas perkebunan dan kehutanan, salah satunya Kopi Liberika Sepaku yang bisa tumbuh di konsidi tanah marginal.
Penyebaran Kopi Liberika di Kecamatan Sepaku ini banyak di temui di semua desa, biasanya ada beberapa pohon pekarangan kalau di rawat dan ada yang menghasilkan green bean di jual per kilo dan paling banyak terkumpul 10 kilo. Â
Dan bahkan ada juga sekedar tumbuh tetapi tidak di rawat hanya menjadi tumbuhan liar saja, kalau pun berbuah hanya menjadi konsumsi luwak yang selanjutnya dari kotoranya bisa tumbuh kembali di setiap ruang tumbuh atau di sela-sela tumbuhan lain. Â