Aku masih tetap disini bersama serpihan hati yg kau beri.
Bersama harapan yang tak kunjung untuk kau obati.
Kini luka yang ku rasakan  ini masih tetap sama.
Bahkan tak kunjung kering namun semakin dalam rasanya.
Mungkin karena aku terlalu bodoh.
Mencoba tetap mengharapkan mu yang entah untuk siapa hatinya.
Seakan diriku hanya sebagai bayangan .
Yang berada di depan namun tak kau lihat.
Atau bisa saja sebagai angan .
Yang hanya di bayangkan namun tak kau harapkan.
Jujur aku jenuh bahkan sangat jenuh menantimu.
Namun aku tak ingin pergi,mungkin karena telah lelah menapaki jalan ini.
Bahkan sampai tak bisa kembali karena terlalu jauh jarak yang ku tempuh untuk sampai disini.
Aku memilih tetap disini karena telah terlanjur jatuh hati.
Dengan mencoba menanti hadirnya cinta sejati.
Mencoba berteman bersama banyaknya mimpi yang terlukis.
Dan mencoba bertahan dengan banyaknya harapan yang tertulis.
Hingga membuat ratusan kata cinta tak mampu ku ucap.
Mungkin aku hanyalah lelaki biasa yang takut mengungkapkan rasa.
Bukan juga lelaki yang romantis dan  puitis.
Namun aku hanyalah lelaki yang takut untuk berbicara.
Dan hanya bisa mengungkapkan rasaku lewat sebuah tulisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H