Aku masih saja duduk termenung di kedai tua sebrang jalan.
Di temani dengan Kopi Hitam pertama ku malam ini.
Terasa hambar,bagaikan dua insan yang saling bertemu namun tak menyatu.
Membuat rindu yang tak pernah tergenapi terpaksa mengadu pada sunyinya malam.
Hati ini mulai meronta-ronta tak terkendali.
Seolah-olah memaksaku kembali mengingat senyummu yang mampu alihkan duniaku.
Dan seolah-olah memaksaku kembali mengingat parasmu yang mampu menundukkan pandanganku.
Sungguh aku sebenarnya tak pandai merangkai kata apalagi menggoreskan luka.
Dan bagaimana bisa aku menggoreskan luka.?
Sedangkan dirimu masih saja sebagai tema utama seorang wanita yang ku puja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI