Mohon tunggu...
Ismu kawirian
Ismu kawirian Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Lombok tengah

Kancil terhormat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Istimewa

27 Oktober 2019   19:56 Diperbarui: 27 Oktober 2019   20:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh aku menyukai semua hal yang ada pada dirinya meski dia bukanlah sesosok orang yang terlihat istimewa,dia adalah wanita yang sangat berbeda karena ada hal unik tersirat dalam dirinya yang sederhana.
Hingga aku punya cara tersendiri  untuk mengekspresikan semua yang menarik perhatianku padanya.Sering kali aku mencari alasan yang tepat mengapa seorang wanita sepertinya mampu membuatku jatuh hati,namun sejauh aku mencari jawaban yang ku dapatkan adalah kebingungan yang seolah-olah menjadi teka teki yang tak mampu ku pecahkan.
Aku sering kali berfikir apakah kau hanyalah ilusi optik.?
Yang di ciptakan karena adanya kesalahan penangkapan pandangan mata manusia.Tapi itu tidak mungkin, karena kau juga pernah menatapku dengan tatapan mata yang tak biasa dan pernah memberiku sebuah senyuman manis yang tak pernah mampu untuk ku mengerti.
Tentangmu, tidaklah sesingkat itu,aku ingin menuliskan lebih banyak lagi tentangmu .Walau sebenarnya aku tidak terlalu suka menulis,tetapi karena menulis adalah satu-satunya cara yang tepat untuk semua hal yang di lisankan tak mampu di jelaskan dan saat semua aksiku tak mampu merebut perhatiannya.
Kau tahu.?
Aku sebenarnya menyukaimu. Aku ingin kau mengerti, bukan sekedar  tahu dan aku ingin kau memaknai bukan sekedar membaca. Apakah kata-kata yang ku ciptakan ini tidak cukup bagimu.? Ataukah mungkin semua ini terlalu berlebihan.?
Entahlah mungkin semua ini hanyalah kecerobohanku ataukah adalah suatu keberaniaku, sehingga rasaku tersampaikan dengan jelas meski tak sepenuhnya namun langsung pada poinnya.
Aku seperti ini karena aku yakin cinta itu nyata dan mengetahui menyerah pada cinta bukanlah hal yang bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun