Mohon tunggu...
Ismuhadi
Ismuhadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan

Manusia yang senang menyulam kata, menceritakan jiwa, dan menerangi dunia dengan imajinasi yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hadapi Krisis Pangan, Bisakah Umbi-umbian Kembali Menjadi Makanan Pokok?

30 Oktober 2023   06:15 Diperbarui: 30 Oktober 2023   07:27 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Krisis pangan yang saat ini terjadi merupakan peringatan serius akan ketahanan pangan, terutama di Indonesia. Di tengah ketidakpastian iklim, konflik, dan pasca pandemi, akses terhadap pangan yang mencukupi menjadi semakin sulit bagi masyarakat.

Perlu kita sadari bahwa beragam faktor seperti perubahan iklim, konflik, serta keterbatasan akses terhadap teknologi dan infrastruktur pertanian yang memadai telah berkontribusi pada meningkatnya krisis pangan yang berdampak langsung pada ketersediaan beras. Terjadinya bencana alam seperti kekeringan atau banjir dapat mengganggu produksi beras, sementara ketidakstabilan politik dan ekonomi juga dapat menghambat distribusi beras secara merata.

Ketika krisis pangan terjadi, masyarakat yang bergantung pada beras sebagai sumber utama karbohidrat dapat mengalami peningkatan kelaparan serta malnutrisi. Kemudian muncul pertanyaan, Lantas bagaimana dengan masyarakat Indonesia yang masih ketergantungan dengan Nasi? Apakah ada alternatif sumber pangan yang lainnya? Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber alamnya, seharusnya untuk merespon krisis pangan ini akan lebih cepat.

Kenapa Kita Ketergantungan Terhadap Nasi?

Sebuah pertanyaan yang sangat menarik, kenapa kita ketergantungan terhadap nasi? padahal secara data, Indonesia memiliki 77 jenis pangan yang mengandung karbohidrat.

Saya melihat bahwa ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap nasi merupakan hasil dari sejarah, budaya, dan kebiasaan yang telah terbentuk selama berabad-abad. Nasi sebagai makanan pokok telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mewakili simbol budaya serta identitas nasional yang kuat.

Selain faktor budaya tadi, aspek ekonomi juga memainkan peran yang sangat penting dalam fenomena ketergantungan terhadap nasi. Harga yang relatif terjangkau dan ketersediaan beras yang melimpah membuat nasi menjadi pilihan makanan yang ekonomis dan praktis bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Secara cita rasa pun, nasi sangat cocok dilidah orang Indonesia, dan tidak dapat di pungkiri nasi dapat di kombinasikan dengan beragam lauk pauk mulai dari sayuran, hingga beragam jenis ikan. Sehingga bukan rahasia umum lagi kalau nasi menjadi makanan pokok orang Indonesia yang sangat digemari.

Ada fakta unik yang berkembang di masyarakat,terkadang orang kalau belum memakan nasi seolah-olah dianggapnya belum makan, padahal kenyataannya sudah makan semangkok bubur, roti atau lainnya.

Disisi lain terdapat hal yang perlu kita sikapi dengan seriusdan bijak, melihat situasi kedepannya yang di proyeksikan akan terjadi krisis pangan, apakah kita akan tetap mengkonsumsi nasi? Ataukah kita akan kembali untuk mengkonsumsi umbi-umbian seperti nenek moyang terdahulu? Karena faktanya, umbi-umbian merupakan makanan pokok asli dari orang Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun