47,32
52,68
Detik.com
7
Saiful Mujani Research Center
47,09
52,91
Detik.com
Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh pasangan PRAHARA banyak dikritik oleh akademisi karena hasilnya sangat berbeda dengan 7 lembaga survei yang lain. Kritik juga datang dari Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk yang mempertanyakan lembaga survei yang mengeluarkan hasil quick count yang memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Terlepas dari perdebatan di atas, orang awam sebenarnya dapat mencermati kebenaran data yang disajikan oleh viva.co.id. Data yang ada di laman viva.co.id tersebut sudah saya lihat sejak pukul 16.00 WIB. Sampai pukul 18.35 WIB, data tersebut belum berubah. Padahal, data yang masuk belum 100%, sedangkan selisih kedua pasangan sangat tipis. Data yang sudah diolah Puskaptis sebesar 93,41%; Lembaga Survei Nasional 96,51%; dan Jaringan Suara Indonesia 91,35%. Dengan margin yang sangat kecil tersebut, pergerakan data sangat mungkin mengubah peta kemenangan. Rasanya agak aneh selama lebih dari 2 jam 35 menit, yaitu dari jam 16.00 sampai dengan 18.35 tidak ada pergerakan data. Padahal, lembaga survei yang lain data yang dipublikasi sudah lebih dari 99%. Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan bahwa kredibilitas lembaga survei yang digunakan pasangan PRAHARA memang patut dipertanyakan.
Akhirnya, perubahan (update) data terjadi pada pukul 21.09 WIB. Hal tersebut hanya dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional  yaitu dari 50,56% (Prahara) -  49,44% (JKW-JK) menjadi 50,19% (Prahara) -  49,81% (JKW-JK). Dengan demikian, selisih (margin) semakin kecil, yaitu dari 1,12% menjadi 0,38% pada posisi data yang masuk 97,34%.
Update data yang kurang dari 1% (dari 96,51% menjadi 97,34%) tersebut sangat berpengaruh signifikan terhadap persentase perolehan suara kedua kandidat karena selisih keduanya sangat sedikit.
Dengan mencermati update data yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional di atas, jika data yang masuk sudah mencapai 100%, terdapat probabilitas yang sangat besar pemenang Pilpres 9 Juli 2014 berubah dari pasangan PRAHARA menjadi pasangan JKW-JK.
Pertanyaannya, mengapa 7 lembaga survei yang lain sudah mencapai 99%-100%, tetapi 3 lembaga survei PRAHARA belum mencapai angka 99%? Apakah memang sebenarnya data tersebut sudah masuk semua dan hasilnya TIDAK SEPERTI YANG DIHARAPKAN? Artinya, data sebenarnya dari ketiga lembaga survei tersebut sudah mencapai 99%, tetapi justru memenangkan pasangan JKW-JK sehingga akhirnya hasil akhir mereka tidak dipublikasikan, padahal PRAHARA sudah mengumumkan kemenangan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H