Mohon tunggu...
Ismi Noor
Ismi Noor Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik 2020, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keluarga adalah hal yang utama di dunia dan akhirat adalah tanggung jawab diri dengan sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Dukungan Jokowi Terhadap Prabowo Bentuk Dari Intervensi Kekuasaan?

30 Mei 2023   15:32 Diperbarui: 30 Mei 2023   15:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan ini, terdapat beberapa argumen dan opini yang mengatakan atau menilai dukungan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo merupakan bentuk dari intervensi kekuasaan. Sebab, beberapa argumen tersebut muncul setelah menyaksikan argumen yang dilontarkan oleh salah satu pihak yang dianggap argumen tersebut ditujukan untuk Jokowi. Hal ini, merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia yang terlalu mudah menyimpulkan suatu hal yang belum tentu kebenarannya. Secara baiknya, sebelum mengidentifikasikan suatu hal, kita harus mengetahui terlebih dahulu terkait hubungan kasual atau sebab akibat dari suatu isu yang akan dibahas. Maka dari itu, untuk menilai apakah dukungan Jokowi serta relawan-relawannya kepada Prabowo ini sebuah intervensi kekuasaan atau bukan, kita harus terlebih dahulu mengetahui sebab atau alasan dukungan tersebut serta definisi dari intervensi kekuasaan.

Apa itu intervensi kekuasaan?

Intervensi kekuasaan sendiri memiliki makna yakni sebuah kediktatoran pemerintah/negara yang mencampuri urusan dalam negara dengan tujuan memelihara atau mengubah kondisi situasi di negara tersebut dan juga perlu digaris bawahi bahwa intervensi kekuasaan ini dilakukan secara paksa dan telah melanggar hak masyarakat di negara yang menganut sistem demokrasi. Selanjutnya, perlu diketahui juga bahwa Jokowi dan relawan-relawannya bukan tanpa alasan mendukung Prabowo. Sebab, berdasarkan sumber yang dapat ditemukan seperti media berita online maupun cetak, dapat disimpulkan bahwa Prabowo memiliki kriteria yang kuat dan memadai untuk didukung oleh Jokowi dan relawan-relawannya. Mengingat dalam pemerintahan jokowi saat ini, banyak program yang sedang dijalankan, akan dijalankan dan yang telah dijalankan dengan perlu adanya keberlanjutan.

Lalu, seperti apa alasannya? 

Alasan yang dapat dilihat dan diketahui bersama-sama yakni Jokowi dan relawan-relawannya menilai dan menganggap Prabowo memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, berani, loyal dan kerjanya secara total kemudian Prabowo juga memiliki prinsip yang dinilai mementingkan negara daripada kepentingan pribadinya dan Prabowo juga dinilai memiliki kemampuan diplomasi internasional yang sangat penting bagi suatu negara yang ingin maju atau sedang berusaha maju ke "negara industri" serta hal itu juga dinilai akan mengangkat harkat dan martabat negara Indonesia. Namun, alasan lain yang dapat dianggap sebagai nilai tinggi atau nilai tambah untuk didukung, yakni Prabowo merupakan tokoh yang berada di pemerintahan Jokowi saat ini, yakni sebagai menteri pertahanan, yang di mana Prabowo diketahui sebagai rival dari Jokowi pada saat PILPRES tahun-tahun sebelumnya ini ternyata, memiliki kinerja yang baik dan penuh apresiasi. 

Kemudian, Prabowo juga secara jelas mengatakan dalam wawancara pers di Solo, bahwa beliau akan berkomitmen terhadap negara dengan melanjutkan program yang sedang berjalan, akan berjalan dan telah berjalan di era pemerintahan Jokowi karena menurutnya, hal itu akan membawa negara Indonesia kepada negara industri atau negara yang maju. Maka, dari beberapa alasan tersebut itulah yang dapat membawa akibatnya kepada dorongan atau dukungan Jokowi kepada Prabowo untuk PILPRES 2024.  

Lalu, apakah benar dukungan Jokowi kepada Prabowo adalah bentuk dari intervensi kekuasaan?

Sangat penting untuk memahami konteks politik dan demokrasi saat mempertimbangkan apakah dukungan atau koalisi politik merupakan bentuk intervensi kekuasaan. Dalam kasus dukungan Jokowi terhadap Prabowo, keputusan tersebut lebih dapat diinterpretasikan sebagai strategi politik untuk membangun stabilitas politik dan mendapatkan dukungan politik yang lebih luas, daripada intervensi kekuasaan yang tidak sah atau melanggar prinsip demokrasi. Sebab, menurut saya apabila negara Indonesia ini terus memiliki banyak tujuan yang berbeda-beda maka akan sulit bagi negara berkembang untuk tumbuh menjadi negara yang maju baik ke kelas negara industri ataupun post-industri.

(Ismi Noor Fajriani, Mahasiswi semester 6 Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun