Tujuan dari Arah Pendidikan Indonesia menuju Visi Indonesia Emas 2045

Pembangunan sosial bukan hanya sekadar memberi barang, pelayanan atau pemulihan bagi penyandang masalah sosial saja, tetapi ditujukan kepada masyarakat yang lebih luas, yaitu memperbaiki, meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mempromosikan pentingnya kesejahteraan manusia.

            Salah satu cara meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia adalah dengan meningkatkan pendidikan suatu negara. Indonesia sendiri memiliki cita cita menuju visi Indonesia emas di tahun 2045 melalui peningkatan kualitas pendidikan. Hetifah Sjaifudian (Wakil Ketua Komisi X DPR RI) dalam webinar Pena Bakti Institue menyampaikan, "kami mendukung arah perubahan pendidikan untuk menjawab tantangan zaman, sesuai dengan fungsi yang kami laksanakan," ujarnya.

            Pendidikan menuju Visi Indonesia Emas 2045 ini merupakan salah satu tujuan dari pembangunan di Indonesia. Pada dasarnya tujuan dari pembangunan sosial yang dalam konteks ini adalah pendidikan, yaitu sebagai berikut:

• Meningkatkan taraf hidup manusia, sehingga dia melewatkan keterbelakangan sosial.

Indonesia akan memasuki masa keemasan dengan adanya bonus demorafi, tetapi bonus demografi tersebut jika tidak dikelola dengan baik juga akan menimbulkan dampak yang negative. Maka dari itu, salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan pendidikan yang baik.

• Melalui pendidikan, Indonesia bisa meningkatkan kapasitas perorangan maupun institusi masyarkat.
• Memobilisasi dan mengelola sumber kekuatan dari masyarakat yang potensial guna menghasilkan perbaikan dan kemandirian yang berkelanjutan.
• Adanya pendidikan yang berkualitas maka akan semakin banyak generasi yang semakin sadar akan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
• Mencapai keadilan sosial untuk hidup layak di masyarakat. 

Pendidikan akan membuat kita lebih sadar terhadap pemerataan kualitas hidup, sehingga ketika ada pihak pemerintah yang menyeleweng, generasi muda yang berpendidikan akan lebih peka.

            Badan Pusat Statistik menyebutkan Tingkat Penyelesaian Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan dan Provinsi 2020-2022 menunjukkan dari jenjang SD-SMA menunjukkan presentasi yang menurun, misalnya pada tahun 2022 presentasi SD sebesar 97,82, SMP sebesar 90,13, dan SMA sebesar 66,13. Hal ini menunjukkan masih terdapat kesenjangan, semakin tinggi jenjang pendidikannya, akan semakin sedikit partisipasi siswa dalam bersekolah. Pembangunan sosial ingin memutus mata rantai kesenjangan sosial. Namun, pemerataan kesejahteraan masyarakatnya kurang diperhatikan, sehingga membuat jarak yang renggang anatar orang kaya dan miskin.

Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, seharusnya pemerintah Indonesia memiliki strategi yang tepat dalam hal pendidikan ini. Negara wajib melakukan managemen pembangunan sosial secara sistematis, dari tahap pra perencanaan, perencanaan, sampai pasca perencanaan. Oleh karena itu, karakteristik dari pembangunan sosial itu untuk mengatasi permasalahan sosial.

Ada 8 karakteristik dalam pembangunan sosial dalam bidang pendidikan, yaitu:

• Babak pembangunan sosial terkait dengan pembangunan ekonomi. 

Pembangunan sosial maupun ekonomi, sebenarnya sangat berkaitan dengan pendidikan, karena ketika Indonesia memiliki pendidikan yang berkualitas, SDM yang dihasilkan akan berkualitas pula. Hal tersebut akan mendorong pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia pula.

• Memiliki fokus yang interdisiplin. 

Pendidikan dengan menggunakan interdisiplin diharapkan mampu untuk bisa menganalisis pada pemahaman yang lebih mendalam. Ada beberapa prinsip-prinsip pendidikan interdisipliner, yaitu prinsip tujuan, prinsip relevansi, prinsip efektivitas, prinsip integritas, prinsip kontinuitas dan kesinambungan, dan prinsip sumber daya. Sehingga, ketika pendidikan telah memenuhi prinsip-prinsip tersbut, akan menciptakan pendidikan yang berkualitas.

• Dilakukan secara bertahap. 

Assessment(pemetaan), perumusan, pelaksanaan, evaluasi, lalu perbaikan permasalahan yang sudah dipetakan masyarakat. Segala kebijakan mengenai pendidikan sebaiknya dilakukan secara bertahap, sehingga setiap Langkah yang akan dijalani akan membuahkan hasil yang maksimal.

• Bersifat intervensionis

Harus ada ikut campur dari pihak yang sama-sama memiliki komitmen untuk kesajateraan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. Pemerintah dan pihak pihak swasta yang ada di Indonesia kini, banyak yang memberikan tunjangan beasiswa, sehingga disini intervensi pihak luar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.

• Memiliki strategi yang komperhensif, dinamis, dan adaptif. 

Setiap wilayah memiliki strateginya masing-masing, strategi ini tidak bisa disamaratakan, karena setiap wilayah memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia adalah dengan melibatkan teknologi. tanpa mengikuti arus perkembangan jaman, bangsa kita akan menjadi bangsa yang tertinggal.

• Melihat masyarakat sebagai satu kesatuan

Artinya tidak bisa melihat dan menyelesaikan suatu maslaah sosial dari satu individu saja, tetapi harus dicari sampai akar masalahnya. Kesenjangan pendidikan masih menjadi masalah yang cukup kompleks di Indonesia, sehingga harus adanya kekompakan antara masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya untuk bisa bersama sama mengentaskan masaslah pendidikan di Indonesia.

• Bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. 

Pendidikan yang berkualitas akan memberikan keadaan dimana individu atau masyarakat merasa nyaman, karena SDM semakin bisa menghadapi tantangan jaman.

• Peran dari berbagai pihak atau pembangunan sosial dijalankan semua kalangan

Pembangunan sosial merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Indonesia. salah satu cara untuk meningkat kan kualitas pembangunan sosial yang berkelanjutan adalah dengan memiliki pendidikan yang berkualitas. Untuk itu, perlu dari berbagai kalangan baik dari pemerinta, maupun masyarakat serta pihak lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang baik. Sehingga Visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.