Ditambah lagi adanya optimalisasi secara digital yang telah dimulai sejak 2019 membuat perkembangan investor di Indonesia pada tahun ini semakin kuat. Setidaknya hal tersebut bisa dilihat dari peningkatan jumlah investor baik di aset kripto maupun pasar modal yang cukup signifikan.
“Hal ini menjadi alasan utama bagi pesatnya peningkatan jumlah investor baru pada tahun ini,” ujar Inarno.
Akan tetapi di sisi lain, perkembangan pesat jumlah investor bitcoin di Indonesia menimbulkan sebuah kekhawatiran. Hal tersebut dikarenakan bursa belum memiliki pandangan secara khusus terkait kemunculan bitcoin maupun mata uang digital lainnya di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Laksono W Widodo pada April lalu. Meski begitu, Widodo masih belum mengetahui seperti apa penetrasi bitcoin di Indonesia kedepannya.
“Secara pribadi ada sedikit kekhawatiran dari saya terkait hal ini. Walau saya belum tahu secara pasti seberapa besar penetrasi bitcoin di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu laju perkembangan investasi bitcoin di Indonesia juga masih terhambat oleh regulasi. Sebab hingga saat ini, Bank Indonesia belum memperbolehkan mata uang digital sebagai alat transaksi atau pembayaran.
Meski begitu perdagangan bitcoin maupun aset kripto lainnya berada di bawah pengawasan penuh oleh pihak Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Lalu bagaimana menurut Anda, apakah kehadiran bitcoin serta mata uang digital dapat direspon dengan baik di pasar modal Indonesia? Atau justru sebaliknya?
Sumber : Finansialku.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H