Misteri Foto Budhe

Dion termangu di dekat pohon rindang yang berdiri kokoh di halaman kampus sambil memegang dompet  lusuh yang dia temukan disekitar tempat duduknya. Dibawah pohon itu memang ada beberapa gazebo untuk para mahasiswa istirahat, diskusi atau sekedar mengobrol dengan rekannya. Dion membuka dompet didalamnya berisi beberapa lembar uang limaribuan dan dua ribuan yang sudah kumal. Dia teliti setiap lipat dompet itu sambil berharap menemukan identitas di sana.

Benar saja Dion menemukan kartu Mahasiswa atas nama "Lusiana" dan Satu foto gadis yang sangat cantik. Dheg, detak jantung Dion berdetak kencang, dalam hatinya dia berkata, 'andai dia mau jadi kekasihku alangkah indah dunia ini." Segeralah dia cabut Kartu Mahasiswa dari lipatan dompet.  Rasa tidak sabar dia ingin melihat  siapa nama gadis cantik dalam foto itu. Setelah di baca dan dilihat ternyata dia adalah seorang  mahasiswi baru dari Fakultas Pendidikan. Dion segera bergegas menuju Fakultas Pendidikan dengan harapan bisa menemukan pemilik dompet. Dia berpikir dalam hati"mengapa tidak ada catatan nomer Hand Pond sama sekali'' Dion agak cepat menyusuri lorong lorong kampus yang mulai agak sepi.

Setelah sampai di Fakultas Pendidikan dia mendekati beberapa mahasiswi yang lagi asyik ngobrol santai, Dion memperlihatkan Kartu Mahasiswa. Dengan bantuan salah satu mahasiswi Dion bertemu dengan pemilik Dompet, seorang gadis berkulit sawo matang berambut pendek sebahu. Setelah mengembalikan dompet beserta isinya mereka ngobrol kesana kemari. Obrolan mereka begitu hangat, Dion tidak bisa menahan rasa penasarannya dengan foto yang ada di dompet Lusiana. Dion bertanya "kamu memiliki berapa  saudara Lus?'Tanya Dion. Lusi menjawab bahwa dia hanya memiliki satu kakak. "Apakah kakakmu masih sendirian alias masih Jomblo? ''tanya Dion. 'iya kakak saya itu jomblo sejak bayi", Jawab Lusiana. Dion menatap Lusiana sambil bertanya " Lus, apa boleh suatu saat saya main kerumahmu?''Tanya dion. Boleh banget, Kak. Jawab Lusiana.

Benar saja tak berapa lama Dion bertamu kerumah Lusiana. Sambil ngobrol dan menikmati teh hangat buatan budhenya Lusiana, dion menanyakan Keberadaan kakak lusiana yang ternyata kakak Lusiana seorang cowok  bernama Abidin.  Dion semakin penasaran ddengan gadis yang berada di dompet Lusiana beberapa waktu lalu. "Lus, lalu foto yang ada di dompetmu kemarin itu foto  siapa?

Lusiana menjawab. " Itu foto budheku, Kak. Sejak kecil saya dirawat budhe. Seketika perasaan Dion berkecamuk antara malu, kecewa dan sedih. Tak lama kemudian dia pamit pulang. Dalam perjalanan dia menertawakan diri sendiri.