Mohon tunggu...
Seldha Fathya Rifiana
Seldha Fathya Rifiana Mohon Tunggu... Lainnya - 20 tahun.

Disini, hanya ingin berbagi :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Miso "Bagong" Jual Bakwan Sekeras Batu yang Digemari Masyarakat

10 Maret 2021   20:18 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:37 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figure 2. Bagian dalam Kedai Miso Sahrul. Sumber: Seldha FR

Lubuk Sikaping, Seldha FR -- Bakwan "batu". Begitulah bakwan olahan Sahrul dikenal. Bukan tanpa alasan, bakwan buatan Sahrul memang keras, tak empuk seperti bakwan yang kita kenal sehari-hari. Tapi itu justru kelebihan bakwan yang ada di kedai Miso Bagong milik Sahrul.

Bakwan 'batu' yang hanya dibandrol seharga Rp 500 ini jika dipukulkan ke meja, justru meja-lah yang akan patah. Begitu lelucon yang dilontarkan oleh Ahmad, salah satu pelanggan kedai ini. Panggilan "bagong" yang melekat pada kedai tersebut pun dikarenakan bakwan yang teksturnya tidak biasa ini.

Di kedai ini tentunya juga menjual miso yang dihargai Rp 3000-Rp 5000 saja, harga yang sangat murah untuk ukuran porsi yang membuat perut kenyang.  Bagi anda yang tidak familiar dengan makanan jenis ini, miso adalah makanan dengan kuah kaya akan rempah dan mie komplit seperti bakso. Makanan ini  terkenal di daerah Sumatra. 

Warung makanan yang didirikan oleh Sahrul ini terletak di jalan By Pass, Kecamatan Lubuk Sikaping. Sejak beroperasi pertama kali di tahun 2007, warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Kedai ini buka setiap hari dari pukul 7 malam sampai pukul 2 dini hari. Pengunjung   biasanya didominasi oleh kaum laki-laki dan akan ramai ketika larut malam.

Figure 2. Bagian dalam Kedai Miso Sahrul. Sumber: Seldha FR
Figure 2. Bagian dalam Kedai Miso Sahrul. Sumber: Seldha FR

"Saya sangat suka makan di tempat ini sejak saya SMP. Suka nongkrong sama teman-teman, main game disini. Misonya enak, bakwannya juga. Bakwannya walaupun keras tapi enak dimakan pakai kuah misonya" kata Ahmad.

Kondisi kedai tersebut juga sangat sederhana. Tembok yang hanya terbuat dari semen dan semi permanen, tempat duduk dan meja yang disediakan sedikit dan terbatas, serta minimnya pencahayaan.  Namun, tempatnya terkesan bersih dan nyaman sehingga pembeli tetap betah makan ditempat ini. 

Harga yang murah dan rasa serta tekstur yang unik membuat miso dan bakwan yang dijual oleh Pak Sahrul ini laku setiap hari dan membuat pelanggannya datang kembali. Kira-kira apa rahasia lain kedai ini bisa bertahan sampai sekarang? Tertarik untuk mencoba? Silahkan datang dan mencoba langsung ke Lubuk Sikaping.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun