Mohon tunggu...
Ismii Aya
Ismii Aya Mohon Tunggu... -

servant of Allah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Salah Kaprah tak terlihat dari Wajah Anda

2 Mei 2013   07:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:16 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia modern melanda manusia, tidak sedikit yang wajahnya mengalami perubahan dari yang awalnya ‘ndeso’ (red, kampungan) changed to ‘ngota’ (red, kekotaan). Istilah ‘wajahmu ndeso’ setau saya dipopulerkan oleh pak Tukul arwana dan wajahmu ngota, saya karang sendiri karena tidak tau lawan kata dari ndeso :D. Namun saya pikir tidak ada yang salah dari dua kata tersebut, kesalahan terjadi apabila kata tersebut dimanfaatkan untuk menyindir/menyinggung orang lain.

Ada lagi, kemoderenan manusia hingga seseorang mampu melihat karakteristik, sifat dan masa depan manusia dari struktur wajahnya. Misalnya, Wajah Air (face water) Wajah Air berbentuk bulat atau lebar dahi relatif sama dengan lebar pipi/rahang). Sifat air selalu mengalir dan wajah bulat tidak selalu ditemukan pada orang gemuk. Orang demikian pandai, praktis, dinamis. hal demikian tersebut tidak sesuai dengan akal, tidak sesuai dengan fitrah manusia dan tidak pula menentramkan hati. Padahal syarat sesuatu dikatakan benar jika sesuai dengan fitah manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati.

Tidak masuk akal karena apakah benar jika ada seseorang ditanya, mengapa anda tidak pandai, tidak dinamis, tidak praktis? Lalu ia menjawab, sebab lebar dahi saya tidak sama dengan pipi saya. Maka, bagaimana dengan seseorang yang melakukan operasi wajah?!!. Tidak menentramkan hati, Seberapa banyak manusia yang buruk nasibnya hanya karena Allah menciptakan ia dengan wajah yang tidak terkategori baik oleh manusia?. Tentu ini bertentangan dengan surah ar-rad : 11. Tidak sesuai dengan fitrah manusia, manusia sungguh memiliki potensi luar biasa yang tentunya tidak dapat dikekang hanya sekedar dengan bentuk wajah.

Termasuk pengalaman pribadi saya pada saat proses rekrutmen anggota baru dalam organisasi. Mungkin karena wajahku yang tak rupawan pernah ada yang mengatakan, “saya tidak ingin bergabung dengan tim anda, karena pasti akan suram. Terlihat dari wajah anda yang suram”. Astaghfirullah, kasian banget teman-teman dalam tim saya, seseorang tidak mau bergabung karena wajah yang Allah ciptakan untuk saya. Mungkin ia hanya bercanda namun tentu ini telah jelas salah kaprah, memandang lurus kehidupan seseorang dari wajahnya. Padahal faktor penentu kepribadian seseorang tidak lain adalah pola pikir dan pola sikap. Karena prilaku seseorang itu tergantung dengan pemahamannya.

Sebagai contoh: seseorang dengan kategori wajah air, ketika hendak menyelesaikan ujian ia selalu mempersandingkan jawabannya dengan teman dekatnya. Bukan karena ia tidak mampu mengerjakan soal ujian, namun karena ia ingin memastikan bahwa jawabannya benar. Maka, apakah orang seperti ini memiliki kepribadian yang baik? Tentu tidak! karena sungguh apa yang ia lakukan melanggar aturan sebagai peserta ujian. Lalu, apa pengaruh kategori wajah terhadapnya? Apakah karena wajah airnya yang sehingga ia membandingkan jawaban?. Pikirannya ‘saya takut salah’ yang mendorongnya untuk berprilaku seperti itu. Namun suatu saat orang tersebut bisa saja optimis atas jawabannya, semua tergantung perubahan pemikirannya. Bukan karena perubahan wajahnya. Hehehe.

Satu lagi, jika sebelumnya anda berpikir bahwa wajah atau bentuk fisik tubuh adalah penentu kepribadian seseorang, tidak perlu risau apalagi galau. Karena untuk memperbaiki salah kaprah tersebut, anda tidak perlu memperbaiki wajah anda. Namun cukuplah dengan mengganti pemahaman sebelumnya dengan pemahaman yang baru. Tapi jika memang hari ini adalah jadwal anda kesalon, itu beda lagi ceritanya dan jangan sekali-kali meminta tukang salon untuk mengubah kepribadian anda dengan barang dagangannya :D . [IA]

Referensi : fiqflash.blogspot.com/2012/06/sifat-karakter-masa-depan-seseorang.html?m=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun