Mohon tunggu...
Ismi Hadiyatillah
Ismi Hadiyatillah Mohon Tunggu... -

Make the most of yourself, for that is all there is of you.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

*Bertahan dalam Rayuan Tuhan*

19 Oktober 2011   10:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengoyak  Lembaran  Sayap  Bersangkar Dijamah  Aroma  layu  Tangkai  Bercabang Langkah  Perlahan  Seperti  Mulai  Memudar Padahal  BUkan ini  Yang  Ku  inginkan, TUHAN... Akankah  aku  Hangus  Terlindas  Waktu Padahal  Aku  tak  Ingin  Hanya  Menjadi  Seonggok  Daging  dan  Tulang  yang  Tak  berartii, TUHAN... Aku  INgin  Bertahan... Meski  Lorong  Rahang  Mereka  Mengekang.. Aku  INgin  Bertahan... Walau  Orang-orang  datang  Dan  pergi  Mengusir  Keramaian.. HIngga  Waktu  Akhirku  Tak  BIsa  Bertahan,, TUHAN... >> entah ini puisi atau bukan, yang kutau hanya ingin melepaskan kesesakan dalam rangkaian dan baris kata-kata, ku tuliskan saat perasaan ini mulai membuncah di ujung senja. terimakasih untuk penaku, notebook-ku, dan seperangkat catatan harianku.. *CREATED BY ISMI HADIYATILLAH

October 16th,2011 - 17.OO

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun