Perkembangan TIK dan AI saat iniÂ
Pada saat ini perkembangan teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam melakukan pekerjaan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan manusia. Teknologi telah berkembang dalam segala aspek seperti membuka peluang baru untuk efisiensi dalam menghemat waktu (Alrefaei et al, 2022), mengehemat biaya serta memiliki tingkat keakurasian dan ketepatan yang tinggi dalam melakukan klasifikasi dan prediksi dalam berbagai kasus yang melibatkan AI dalam penggunaannya (Zafar et al., 2023) dan kreativitas di berbagai industri. Namun, teknologi ini juga  memunculkan berbagai risiko terkait etika, keamanan, dan penyalahgunaan data (Z Yang. et al., 2023). Di sinilah profesionalisme dan kode etik berperan penting untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab. Menurut Abidin (2023) Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terus berkembang pesat, memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi para professional TIK untuk memahami dan menerapkan prinsip etika agar teknologi yang dikembangkan tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya Profesionalisme Seorang Profesional TIKÂ
Seorang profesional TIK harus memegang prinsip profesionalisme tinggi yang meliputi tanggung jawab, akuntabilitas, dan kompetensi dalam setiap aspek pekerjaan mereka. Profesionalisme di bidang ini berarti tidak hanya bekerja dengan efisien dan produktif, tetapi juga memiliki kesadaran mendalam tentang potensi dampak pekerjaan mereka pada masyarakat. Profesional TI tidak hanya memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis yang baik, tetapi juga memiliki sikap yang benar dengan soft skill yang baik, seperti komunikasi, interpersonal, analitis, statistic, manajerial, keterampilan kepemimpinan, dan lain-lain (Sukoco Heru, 2021). Menurut Association for Computing Machrinery (ACM, 2021) terdapat beberapa kualitas yang menggambarkan seorang profesional meliputi dapat dipercaya, kejujuran, ketepatan waktu, tanggungjawab, kepemimpinan, kerahasiaan dan kompetensi.
Kode Etik Teknologi Informasi : Merujuk pada ACM
      Kode etik dalam bidang TIK yang disusun oleh Association for Computing Machinery (ACM) menjadi acuan bagi para profesional di seluruh dunia. Kode etik ACM mencakup prinsip-prinsip utama seperti kepentingan publik, integritas, keadilan, dan menghormati privasi individu (ACM, 2021). Dalam konteks AI, kode etik ini sangat relevan karena AI generatif memiliki potensi besar untuk disalahgunakan, baik dalam bentuk plagiarisme, manipulasi informasi, hingga produksi konten yang merugikan.
      Kode etik ACM menyarankan agar para profesional TIK mempertimbangkan dampak jangka panjang dari teknologi yang mereka kembangkan. Dengan kata lain, seorang profesional TIK tidak boleh sekadar mengejar keuntungan atau kemudahan semata, tetapi juga harus memiliki tanggung jawab moral dalam setiap inovasi yang mereka ciptakan.
Persiapan Mahasiswa Informatika Menjadi Profesional TIK
      Mahasiswa informatika yang akan memasuki dunia profesional TIK perlu mempersiapkan diri, bukan hanya dengan keterampilan teknis tetapi juga dengan pemahaman mendalam tentang kode etik dan profesionalisme. Persiapan ini bisa dimulai dengan memperdalam pengetahuan tentang kode etik ACM serta memahami isu-isu terkini terkait keamanan dan etika dalam penggunaan teknologi. Menurut Green et al., (2020) dalam Jurnal Compuiting and Society, Mahasiswa yang mempelajari kode etik akan lebih siap menghadapi situasi sulit terkait moral di dunia kerja. Misalnya, ketika ada tekanan untuk memaksimalkan penggunaan data pengguna, mereka bisa berpikir lebih bijaksana dan mempertimbangkan aspek privasi dan keamanan pengguna. Dengan pemahaman kode etik, mereka belajar untuk tidak hanya fokus pada efektivitas kerja, tetapi juga memperhatikan dampak positifnya bagi orang lain.
Dampak Profesionalisme di Industri TIK Saat Ini
      Profesionalisme di industri Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) saat ini sangat penting karena teknologi berkembang begitu cepat dan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita. Profesionalisme di TIK tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga tanggung jawab etis dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi. Menurut penelitian oleh Nguyen et al., (2022), lebih dari 90% konsumen khawatir mengenai privasi mereka saat menggunakan aplikasi berbasis data. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan pengguna sangat tergantung pada professional pengelolaan data dan informasi pribadi mereka. Oleh karena itu penting untuk mengimplementasikan standar etika yang tinggi agar dapat menjaga kepercayaan public dan menghindari penyalahgunaan data.