Mohon tunggu...
Ismidjati Aprilia
Ismidjati Aprilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Brawijaya Angkatan 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Ilmu Administrasi Prodi Ilmu Perpustakaan Angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BaTuHi Program Meminimalisasi Angka Buta Huruf di Kota Pelajar

2 Desember 2021   22:11 Diperbarui: 3 Desember 2021   09:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dari pelatihan baca, tulis, dan hitung adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi angka kebodohan yang dapat memicu kemiskinan. Dengan adanya pelatihan baca, tulis, dan hitung, diharapkan  dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara saling memahami apa yang dilakukan baik dengan tulisan ataupun fakta lisan (Yunus MS et al., 2020, 59).

Program BaTuHi adalah program pendidikan non-formal yang dapat membantu para anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan pra-sekolah atau untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung dalam perekonomian sehingga tidak bisa mendapat pendidikan pada usia dini. Program BaTuHi dilaksanakan dengan metode yang menyenangkan dan mudah dimengerti oleh anak-anak, seperti dengan permainan, bernyanyi, mendengarkan cerita, menonton video, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak mudah bosan saat belajar dan dapat cepat mengerti.

Metode permainan pada pembelajaran membaca dapat diterapkan dengan belajar membaca dengan kartu huruf berwarna. Dengan kartu huruf berwarna, anak-anak dapat lebih cepat tertarik dengan pembelajaran. Anak-anak dapat belajar mengenal huruf dan membaca melalui kartu huruf berwarna. Metode permainan pada pembelajaran menulis dapat dilakukan dengan menyambungkan titik-titik yang membentuk huruf atau angka dengan tinta berwarna karena tinta berwarna membuat anak-anak lebih cepat mengingat dan mengerti sesuatu hal.

Sedangkan metode permainan pada pembelajaran menghitung dapat dilakukan dengan menulis dan menggambar. Tenaga pengajar dapat menuliskan sebuah angka lalu meminta anak-anak untuk menggambar sesuatu sesuai angka yang ditulis oleh tenaga pengajar. Contohnya tenaga pengajar menulis angka dua, lalu anak-anak menggambar dua lingkaran.

Metode bernyanyi dalam pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan menyanyikan sebuah lagu sembari membaca lirik. Maksudnya tenaga pengajar memberikan sebuah lirik lagu anak-anak lalu meminta anak-anak untuk menyanyikan lirik lagu tersebut. Sedangkan metode pembelajaran bernyanyi dalam pembelajaran berhitung ialah dengan bernyanyi bersama lagu yang liriknya berisi angka-angka. Metode mendengarkan cerita dapat diterapkan untuk belajar menulis dengan cara anak-anak menuliskan kembali kata-kata sederhana yang ia dengar, sedangkan untuk pembelajaran berhitung dapat dilakukan dengan cara menghitung ada berapa tokoh yang ada di dalam cerita tersebut.

Metode menonton video animasi dapat diterapkan untuk pembelajaran membaca, menulis, dan menghitung. Contoh untuk pembelajaran membaca, dapat dilakukan dengan cara meminta anak-anak untuk membaca subtitel yang tertera pada video animasi tersebut. Untuk pembelajaran menulis, tenaga pengajar dapat meminta anak-anak untuk menuliskan kembali huruf-huruf yang tertera pada video animasi tersebut. Sedangkan untuk pembelajaran menghitung dapat dilakukan dengan cara meminta anak-anak menghitung ada berapa karakter yang muncul pada video animasi tersebut.

Dengan metode-metode yang telah disebutkan di atas, diharapkan anak-anak dapat tertarik dan lebih mudah memahami pembelajaran yang disampaikan. Dari program ini kita mengharapkan untuk dapat membantu semakin menekan angka buta huruf di Kota Pelajar ini. Dan berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan baca tulis hitung merupakan pendidikan paling dasar yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat, karena pendidikan merupakan hak seluruh warga, siapapun dan dimanapun dia. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi angka buta huruf adalah dengan mengadakan sebuah program pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh anak usia dini di Kota Malang. Contoh program yang dapat dilakukan yaitu program BaTuHi atau program baca tulis hitung.

Program BaTuHi atau baca tulis hitung ini harus dilaksanakan untuk menekan dan meminimalisasi angka buta huruf yang ada di Kota Malang. Selain untuk meminimalisasi angka buta huruf, program BaTuHi bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan tidak mendapat pendidikan pada usia dini. Program BaTuHi menggunakan metode permainan dan media digital agar dapat menarik perhatian anak-anak. Penerapan dari program BaTuHi ini memerlukan waktu yang bisa dikatakan cepat ataupun lama, karena kemampuan menyerap materi anak-anak pastilah berbeda.

Daftar Rujukan

A., Bekti, R. D. & Irwansyah, E., 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Angka Buta Huruf melalui Geographically Weighted Regretion Studi Kasus Propinsi Jawa Timur. ComTech, Volume 4, p. 446.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun