Mohon tunggu...
ismiasih
ismiasih Mohon Tunggu... Petani - Penyuluh Pertanian

Menekuni bidang pertanian, menyukai bidang pendidikan, sosial, dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Pangan Lokal di Wilayah Lokus Stunting

28 Oktober 2024   22:29 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah mengadakan pelatihan pengembangan pangan lokal di wilayah lokus stunting.  Kegiatan ini dilaksanakan di dua kampung di Kecamatan Trimurjo, yakni Kampung Pujo Basuki dan Kampung Pujo Kerto.  Dua Kampung tersebut merupakan wilayah lokus stunting yang ada di kecamatan Trimurjo.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2024 tersebut diikuti oleh anggota KWT Kampung Pujo Basuki dan Pujo Kerto.  Hadir pula dalam kegiatan tersebut perwakilan KWT dari kampung sekitar di wilayah kecamatan Trimurjo, dan didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Dalam sambutannya, Bapak Jumali, S.P. M.P., selaku kepala Dinas Ketahanan Pangan TPH kabuten Lampung Tengah mengaharapkan bahwa dengan diadakannya pelatihan ini ibu-ibu anggota KWT dapat mengembangkan pangan lokal dalam konsumsi sehari hari.  Pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal berdampak positif bagi ketahanan pangan keluarga, peningkatan pangan dan gizi keluarga  dan pada akhirnya akan mencegah stunting.

Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.  Pengembangan pangan lokal diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting  karena pangan lokal  merupakan makanan yang diproduksi, dikembangkan , dan dikonsumsi masyarakat setempat sesuai potensi kearifan lokal.  Pangan lokal sebagai solusi pemenuhan gizi keluarga secara mudah ,murah, dan memenuhi standar Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan hari sumpah pemuda ini berupa pemaparan teori dan praktek.  Dengan bimbingan narasumber terbaik,  Ibu Evi Damayanti, S.P.  sosok  penyuluh pertanian sekaligus praktisi bisnis kuliner yang berpengalaman.  Pembauatan pangan local yang dipraktekkan dalam pelatihan ini adalah pembuatan pie singkong dan kue lumpur mbote( sejenis talas local). 

Dari awal sampai akhir acara berjalan lancar  dan ikuti dengan antusias oleh para peserta.  Disela-sela kegiatan diisi dengan diskusi interaktif dan dinamika kelompok yang digawangi penyuluh senior Bapak Suwarno, SPKP.

Dokementasi Pribadi
Dokementasi Pribadi

Dokementasi Pribadi
Dokementasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun