Mohon tunggu...
Ismi Anisa
Ismi Anisa Mohon Tunggu... -

Ismi Anisa ❊ Student Faculty of Economy university of gunadarma.\r\n http://nhisanisa.blogspot.com ☺

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketahanan nasional masihkah dipedulikan?

8 April 2013   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:30 3581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada kesempatan ini saya akan mengulas mengenai ketahanan nasional, sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.

Ketahanan nasional, pada berbagai aspeknya, sering menggelisahkan kita, akhir-akhir ini. Padahal, sebagai satu-kesatuan, kita tidak pernah merasa lemah atau rapuh. Nasionalisme kita tak pernah surut. Kita bahkan tak jarang over reactive ketika merasa dilecehkan. Masih ingat bagaimana reaksi berbagai elemen masyarakat ketika seorang ofisial olahraga kita dianiaya petugas keamanan Malaysia di Kuala Lumpur? Itu sekadar contoh tentang semangat dan motivasi warga negara untuk melindungi berbagai hal yang berbau kepentingan nasional. Kita juga marah-marah ketika tetangga mengklaim beberapa karya budaya nasional sebagai milik mereka.

Namun, kita juga menghadapi fakta bahwa pada beberapa aspek lainnya, ketahanan nasional terkesan rapuh. Hal yang paling sering disoroti para ahli akhir-akhir ini adalah lemahnya ketahanan nasional di bidang ekonomi. Kekuatan asing tak hanya menguasai saham perusahaan-perusahaan terkemuka di dalam negeri, tetapi juga mengintervensi kebijakan di bidang ekonomi. Sistem nilai dalam budaya ketimuran juga nyaris sirna, diterjang cara pandang yang entah diadopsi dari mana.

Paling menakutkan adalah serangan narkotika dan obat-obatan (narkoba) terlarang terhadap generasi muda masa kini. Entah seperti apa masa depan ketahanan nasional, ketika generasi muda masa kini terus-menerus dilumpuhkan oleh narkoba. Jangan pernah menyalahkan orang luar, karena sekelompok orang dalam masyarakat kitalah yang menjadi pemeran utama dalam proses penghancuran masa depan generasi muda kita masa kini.

Perilaku korup manajemen pemerintah menimbulkan daya rusak amat masif terhadap ketahanan nasional kita. Budaya korupsi tak hanya merugikan rakyat, tetapi juga menjadikan negara nyaris kehilangan daya untuk merespons berbagai masalah, terutama kemiskinan dan pengangguran. Bukan mengada-ada jika kita harus mengatakan bahwa ketahanan nasional kita sedang dihadapkan pada masalah amat serius. Semua variabel masalah yang memperlemah ketahanan nasional itu harus direspons dengan tegas dan bijaksana. Perangi peredaran narkoba tanpa kompromi. Berangus budaya korupsi dengan sanksi-sanksi yang berefek jera.

Oleh karena itu, Ketahanan dan kekuatan nasional sangat menentukan peranan negara dalam perkembangan dunia internasional. Namun demikian tidak berarti bahwa suatu negara harus memiliki secara mutlak keseluruhan dari unsur-unsur ketahanan dan kekuatan nasional tersebut.

Selain dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional yangdimiliki oleh suatu negara, maka faktor lain yang sangat mempengaruhi Ketahanan dan kekuatan nasional yang berkaitan dengan unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional tersebut adalah bagaimana suatu negara mampu mengelola dan memanfaatkan dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional tersebut. Sehingga suatu negara dapat turut berperan dalam percaturan dunia internasional.

Sumber : kasus-ketahanan-nasional.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun