Sedang viral seorang kepala keluarga, yang sedang berjualan disalah satu acara pengajian dimalam hari, sikap seorang gus ( yang memimpin acara tersebut) sangat tidak pantas mengolok ngolok seorang bapak yang sedang berjualan, dan mengatakan "GOBLOK" Didepan banyak orang.
Mereka yang berada diatas panggung, menganggap itu hanya sebuah goyonan, dan ciri khas dari ceramah Gus tersebut, tanpa pikiran sedikit pun, apakah perkataan yang mereka lontarkan membuat orang sakit hati? Yang mereka fokus kan hanya lelucon tanpa berfikir melukai hati orang atau tidak.
Malam itu mungkin hal yang begitu sakit udah seorang bapak yang berjualan es teh keliling itu, karna menurut nya, dia dijalan yang benar berjualan di tempat yang baik, dan mencari rezeki halal, berharap jualan nya laku terjual untuk menafkahi istri dan keluarga.
Siapa yang tidak tersentuh melihat perjuangan seorang bapak, sedang mencari nafkah, dan diolok olok didepan orang banyak, sakit hati siapapun yang melihat nya, keinget jika orang tua kita yang berada di posisi seperti itu, hancur hati rasanya.
Kita tidak pernah tau, beban hidup orang masing masing, perasaan seseorang tidak pantas dibuat sakit jika dia tidak melakukan kesalahan. Dunia berputar, yang diatas tidak selalu baik, dan yang dibawah tidak juga hina, kita harus saling menghargai satu sama lain, jaga lisan agar tidak melukai orang lain.
Pembelajaran pada masalah ini sangat penting di publikasikan, agar tidak ada lagi, dakwah yang dijadikan lelucon untuk menghina orang lain dengan kata kata yang tidak pantas. Berilmu belum tentu beradab.
Semoga ini cara tuhan menaikan derajat bapak penjual es teh tersebut, banyak orang baik berdatangan, merangkul dengan damai, menjelaskan berharga sekali itu menjadi bapak yang berjuang menafkahi anaknya. Diam adalah emas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H