Mohon tunggu...
ismi alvia
ismi alvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Informed Consent Sebagai Langkah Penting dalam Praktik Psikologi yang Bertanggung Jawab

10 November 2023   07:01 Diperbarui: 10 November 2023   07:15 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Dalam praktik psikologi, terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah informed consent. Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau partisipan penelitian setelah mereka diberikan informasi yang cukup mengenai tujuan, prosedur, risiko, dan manfaat dari intervensi atau penelitian yang akan dilakukan. Informed consent merupakan langkah penting dalam praktik psikologi yang bertanggung jawab.

Informed consent merupakan bentuk perlindungan bagi klien atau partisipan penelitian. Dengan memberikan informasi yang cukup, klien atau partisipan penelitian dapat membuat keputusan yang tepat mengenai apakah mereka ingin melanjutkan intervensi atau penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, informed consent juga dapat membantu mengurangi risiko etis dan hukum yang mungkin terjadi dalam praktik psikologi.

Informed consent penting dalam praktik psikologi karena Informed consent memberikan klien hak untuk memahami proses psikoterapi yang akan dijalani dan memberikan persetujuan secara sukarela. Dengan demikian, klien akan merasa lebih percaya diri dan nyaman selama menjalani proses psikoterapi.  Informed consent dapat meningkatkan kepercayaan antara klien dan psikolog. Klien akan merasa lebih percaya dan nyaman dengan psikolog yang memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai proses psikoterapi. Informed consent juga dapat mencegah terjadinya malpraktik dalam praktik psikologi. Dengan memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai proses psikoterapi, psikolog dapat memastikan bahwa klien memahami risiko dan manfaat dari psikoterapi dan memberikan persetujuan secara sukarela. 

Langkah yang dapat dilakukan oleh psikolog untuk melakukan informed consent yang pertama memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai proses psikoterapi yang akan dijalani. Yang kedua memberikan informasi mengenai risiko dan manfaat dari psikoterapi. Ketiga memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban klien selama proses psikoterapi. Keempat memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan meminta penjelasan mengenai informasi yang diberikan. Kelima memastikan bahwa klien memahami informasi yang diberikan dan memberikan persetujuan secara sukarela.

Dalam praktik psikologi, informed consent harus diberikan secara sukarela dan tanpa paksaan. Klien atau partisipan penelitian harus diberikan waktu yang cukup untuk mempertimbangkan keputusan mereka dan harus diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau meminta penjelasan lebih lanjut mengenai intervensi atau penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, informasi yang diberikan harus mudah dipahami dan tidak mengandung bahasa teknis yang sulit dipahami oleh klien atau partisipan penelitian.

Informed consent juga harus diberikan secara tertulis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa klien atau partisipan penelitian memahami informasi yang diberikan dan telah memberikan persetujuan secara sukarela. Dokumen informed consent harus mencakup informasi mengenai tujuan, prosedur, risiko, dan manfaat dari intervensi atau penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, dokumen informed consent juga harus mencakup informasi mengenai hak-hak klien atau partisipan penelitian, seperti hak untuk menarik diri dari intervensi atau penelitian kapan saja.

Dalam praktik psikologi, informed consent juga harus diberikan oleh psikolog yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai. Psikolog harus memastikan bahwa klien atau partisipan penelitian memahami informasi yang diberikan dan telah memberikan persetujuan secara sukarela sebelum melanjutkan intervensi atau penelitian yang akan dilakukan.

Dalam beberapa kasus, informed consent dapat menjadi sulit untuk diberikan. Misalnya, pada kasus klien yang memiliki gangguan mental yang parah atau pada kasus penelitian yang melibatkan anak-anak. Dalam kasus seperti ini, psikolog harus memastikan bahwa klien atau partisipan penelitian memahami informasi yang diberikan sebisa mungkin dan harus mempertimbangkan kepentingan klien atau partisipan penelitian dalam membuat keputusan.

Dalam praktik psikologi, informed consent merupakan langkah penting dalam menjaga etika dan integritas profesi. Dengan memberikan informasi yang cukup dan memastikan bahwa klien atau partisipan penelitian memberikan persetujuan secara sukarela, psikolog dapat memastikan bahwa praktik psikologi yang dilakukan adalah bertanggung jawab dan sesuai dengan standar etika profesi.

Kesimpulannya, informed consent merupakan langkah penting dalam praktik psikologi yang bertanggung jawab. Informed consent dapat membantu melindungi klien atau partisipan penelitian, mengurangi risiko etis dan hukum, serta menjaga etika dan integritas profesi. Oleh karena itu, psikolog harus memastikan bahwa informed consent diberikan dengan benar dan sesuai dengan standar etika profesi.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun