Sumber daya hayati yang ada di Indonesia sangatlah melimpah, bahkan di setiap kota memiliki sumber daya hayati khas yang hanya bisa ditemukan di kota tersebut. Tidak jarang juga sumber daya hayati ini bisa menjadi peluang untuk menjadi sumber pemasukan penduduk atau bahkan bisamenjadi daya tarik dan keunikan dari kota tersebut. Kota Probolinggo merupakan kota yang terkenal dengan adanya sumber daya hayati berupa buah mangga dan juga buah anggur. Hampir setiap rumah di Kota Probolinggo memiliki pohon mangga, namun untuk buah anggur saat ini sudah jarang masyarakat yang menanam. Buah mangga khas Kota Probolinggo dikenal dengan sebutan mangga arum manis. Karena melimpahnya buah mangga yang ada di Kota Probolinggo, hal ini menyebabkan masyarakat memilih untuk membuka toko dan menjadi supplier buah mangga untuk keluar kota. Salah satunya adalah toko yang berada di Jalan Wahid Hasyim  No.131  Kota Probolinggo . Toko ini terbilang memiliki lokasi yang strategis untuk berjualan. Ada beberapa teori yang melandasi kesimpulan tersebut, berikut merupakan teori yang dikemukakan oleh para ahli.
Teori lokasi merupakan teori yang dikembangkan guna memperhitungkan pola lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi termasuk kegiatan industri dengan cara yang konsisten dan logis. Ada beberapa ahli yang memiliki pendapat mengenai teori klasik.Von Thunen merupakan seorang pelopor teori lokasi yang berasal dari Jerman. Jika menurut Von Thunen lahan atau tanah yang memiliki lokasi paling jauh dari kota maka otomatis akan memiliki sewa lahan sebesar 0 dan harga sewa lahan tersebut akan meningkatt secara linier mendekati pusat kota. Von Thunen juga mengatakan bahwa beberapa tanaman niaga lokasinya akan membentuk pola pola tertentu. Kota akan dikelilingi berbagai bentuk tipe pertanian yang merupakan beberapa lingkaran sepusat. Selain itu biaya transportasi sangatlah menentukan pola penggunaan lahan, hal ini juga dikaitkan dengan jarak dan sifat barang dagangan yang khususnnya hasil pertanian. Namun teori dari Von Thunen ini juga memiliki kelemahan, salah satunya  adalah semua kota tidak memiliki kondisi fisik dan lingkungan yang sama atau bisa dibilang kota akan memiliki pola penggunaan laha yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik kawasan atau wilayahnya.
      Setelah mengenal teori dari Von Thunen maka dapat diketahui bahwa toko mangga yang ada di Jalan Wahid Hasyim  No.131  bisa dibilang memiliki harga sewa lahan yang terbulang cukup tinggi, hal ini disebabkan toko tersebut berada di pusat kota. Tempat toko mangga ini dekat dengan salah satu landmark yang banyak dikunjungi oleh masyarakat di Kota Probolinggo, hal ini juga berpeluang untuk masyarakat mudah untuk mengakses toko mangga ini. Selain itu, akses transportasi juga sangatlah lancar, toko mangga ini juga dilewati oleh jalan lintas kota dan kabupaten seperti Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Hal inilah yang bisa meningkatkan kemungkinan para pendatang untuk berbelanja oleh oleh buah khas dari Kota Probolinggo di toko tersebut. Selain itu kawasan di tempat toko mangga ini berada di dekat kawasan pemukiman kepadatan sedang, kawasan pertokoan atau perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran dan bangunan umum, dan juga dekat dengan kawasan pendidikan dan juga kesehatan. Hal inilah yang menyebabkan kegiatan di kawasan tersebut sangat masif dan banyak dikunjungi oleh masyarakat Kota Probolinggo maupun masyarakat dari Luar Kota. Toko ini juga membuka pengiriman ke luar kota, sehingga target pemasaran bisa lebih luas dan dapat menutupi harga sewa lahan yang terbilang cukup mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H