Aku merindu
Rindu yang tak dapat terobati. Cukup berkata memang merindukan... apa yah ? Tak dapat bertemu sehingga kamu merindu... Sejak rindu ini hadir dan mulai terasa di relung hati hingga tersirna jelas di depan mata... Pikiran pun terus menangkap ada apa gerangan yang ingin kamu sampaikan... Coba saja rindu bisa bicara maka akan berkata secara lantang... Namun kalaupun diam akan terus berusaha menahan... Meskipun cukup lelah untuk menunggunya... Tahukah apa arti rindu itu ? Rindu ialah saat ingin bertemu, tetapi tidak dapat bertemu... Rindu ialah saat berpisah, tetapi ingin selalu tetap dekat... Rindu ialah saat merasa sesak dibuatnya... Indahkah rasanya merindu ? Coba kuterka hati ini dengan pelan-pelan dan ternyata... Indah, indah sekali namun menyiksa... Mungkinkah serindu ini... Sejak langkah pertama, engkau jauh... dan cerita tentang rindu itu pun dimulai... seperti ku katakan yang sebelumnya yaitu memang indah, namun sungguh menyiksa. Semoga suatu saat kita yang tak dapat mendengarkan kerinduan... cepat atau lambat... akan hadir setiap saat tanpa meminta... Malam ini , entah kenapa tiba-tiba ingin menulis puisi tentang kerinduan. Rindu bak senandung lagu yang tak sempat didendangkan hingga hanya diriku yang bisa mendengarnya. Begitu rindu dengan suasana itu, keramaian anak-anak yang sedang berceloteh, suara gemuruh angin yang menghangatkan lingkungan yang baru kukenal. Sangat terngiang ketika canda tawa menghempas di mulut mereka yang sangat lucu, Â tak kenal lelah bahkan setetes keringat membasahi wajah mereka tak dirasanya sekalipun. Oh, rindu ini amat terdalam duhai adik-adikku. Semoga kalian sukses menjadi generasi muda yang berkepribadian mulia. Aamiin Tulisan ini saya dedikasikan buat adik-adik Sekolah Dasar Tamamaung 1 Di Kota Makassar saat diadakannya Kelas Inspirasi Makassar. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program dari Indonesia Mengajar. Saya disini memegang peran sebagai fasilitator, pendamping para pengajar profesional pilihan. Nah, inilah gambar mengenai suasan di kelas 1, di mana kak Aan Mansur selaku relawan pengajar lagi bercerita tentang profesinya sebagai penulis buku kepada adik-adik. Yap, di kelas 1 inilah sangat tertantang bagi semua relawan pengajar profesional terutama diri ini sungguh kewalahan menghadapi mereka. Namun perasaan lelah atas sehari inspirasi di sekolah tersebut telah terbayarkan yang luar biasa manfaatnya buat kami para relawan beserta pihak-pihak sekolah tentunya. Kelas Inspirasi merupakan kegiatan sehari cuti bersama dengan para profesional yang urung tangan demi mencerahkan masa depan anak negeri Indonesia. Terlepas dari rasa egoisme, pengajar profesional rela cuti kerja untuk berbagi inspirasi buat anak-anak SD di Indonesia. Para relawan baik pengajar dan pendamping turut menghadirkan semangat yang penuh tinggi tanpa ada rasa gengsi dan malu. Kami menyatu bersama anak-anak SD untuk saling berbagi manfaat. Hari inspirasi saat itu telah mencantumkan sebagai hari tanpa ada pembelajaran kurikulum mata pelajaran SD dari guru-guru, namun berupa pelajaran yang berupa pengetahuan dan pengalaman tentang cita-cita mereka, masa depan mereka, dan inspirasi yang cerah buat mereka. [caption id="attachment_304901" align="alignnone" width="417" caption="Foto bersama saat selesai kegiatan hari inspirasi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H