Ehmmmm yang asalnya dari kalimantan angkat tangan....^_^
Dalam sesi ini, saya akan mengangkat sedikit informasi tentang pulau terbesar yang ada di negara kita. Pulau apa coba??? Yah bener Pulau Kalimantan. Tau kan maskot atau lambang dari borneo?? Yah itu dia burung enggang gading, sebenarnya banyak versi tentang nama burung ini, karena berbagai daerah di kalimantan banyak juga bahasanya, ada sebagian orang yang menyebut burung ini dengan sebutan burung tingau atau Tingang ada juga yang menyebut dengan Kangkareng, ada juga yang menyebutnya dengan sebutan burung kenyalang, ada juga yang menyebut dengan nama rangkong atau Rangkok dan masih banyak lagi nama-nama buat burung yang unik ini. Tau gak seberapa uniknya burung ini?? yah buat kamu yang udah tau senyum-senyum sendiri, ne buat yang belum tau aq kasi tau deh hehee (sedikit sotoy)..... sedikit informasi yang menarik dan semoga bisa menambah pengetahuan kita tentang burung ini selain jadi maskotnya kalimantan burung ini juga jadi maskot negara tetangga kita loh malaysia... J
Coba lihat fotonya...
[caption id="attachment_223043" align="aligncenter" width="300" caption="gambar burung enggang gading"][/caption]
[caption id="attachment_223046" align="aligncenter" width="300" caption="dokumentasi-jerry"]
Dari foto ini bisa di lihatkan sperti burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Enggang Gading atau Enggang Terbang Mentua (Rhinoplax vigil) merupakan satwa yang dijadikan maskot (fauna identitas) Kalimantan. Sedangkan Rangkong Papan (Buceros bicornis) merupakan jenis Rangkong yang paling besar yang memiliki panjang tubuh mencapai 160 cm. Wow lumayan besarkan teman-teman... J
Burung ini memiliki suara yang khas dan besar seperti orang tertawa terbahak-bahak dan dapat terdengar hingga radius 3 Km ... sehingga kalo dari suaranya aza orang sekitar bisa mengetahui burung jenis ini. burung ini juga punya hobi yang unik loh, ia senang membuat sarangnya dengan mematuk pohon sehingga berbentuk lubang di pohon yang tinggi dan besar. Burung enggang gading ini banyak di temukan di hutan tropis yang dan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dpl). Makanannya biasanya buah-buahan dan sesekali binatang-binatang kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga. Masyarakat Dayak sangat menjunjung tinggi keberadaan dan kehidupan Burung Enggang ini, oleh karena Burung Enggang dijadikan sebagai lambang kebesaran, perdamaian dan persatuan; sehingga dalam kehidupan sehari-hari burung enggang senantiasa dipakai dalam bentuk patung, ukiran, lukisan, pakaian adat, rumah adat, balai desa, monumen, pintu-pintu gerbang, bahkan digunakan juga di kuburan-kuburan. Tuh kan burung ini dari zaman nenek moyang kita udah di akui keberadaannya.
Ada hal yang lebih menarik lagi, burung ini terkenal sangat setia loh dengan pasanganya. Ini terbukti apabila betina sedang memeram telur, si jantan setia menjaganya dari berbagai hal yang dapat membahayakan betina dan anak-anaknya. Dan juga apabila betina mati biasanya burung jantan juga tidak lama akan mati...ini membuktikan kesetiaannya terhadap pasanagannya... woowww romantis banget...hehehe
[caption id="attachment_223048" align="aligncenter" width="300" caption="dari http://www.kidnesia.com"]
Tau gak ?? burung enggang ini memiliki empat warna utama, yaitu: merah, putih, kuning dan hitam, serta diyakini oleh masyarakat Dayak dan melayu warna-warna itu memiliki makna sebagai berikut:
·Merah adalah lambang darah yang bermakna berani/kekuatan.
·Putih adalah lambang tulang yang bermakna suci, bersih.
·Kuning adalah lambang daging yang bermakna kemuliaan/kebesaran.
·Hitam adalah lambang kulit yang bermakna keuletan/rajin
Penggunaan patung-patung burung enggang maupun ukiran-ukirannya harus disesuaikan dengan ketentuan adat istiadat kebudayaan masyarakat Dayak di kalimantan loh.....
Sangat di sayangan yah kalo burung ini punah. Soalnya sudah banyak kita dengar cerita atau berita bahwa burung ini menjadi buruan dari berbagai orang bahkan masyarakat kalimantan. Karena kepalanya yang besar itu dapat di jual dengan harga tinggi ke luar negri. Katanya berkisar dari 3 juta sampai 6 juta perkepala. Itu tergantung dengan berat dan ukurannya. Semakin berat kepalanya semakin mahal pula harganya. Itu yang saya dengar dari seseorang yang pernah menjual kepala burung ini. katanya lagi, kepala burung ini di gunakan untuk hiasan-hiasan yang unik di negara –negara luar. Cukup miris mendengarnya, padahal burung ini adalah hewan yang dilindungi oleh negara kita. Perlunya kesadaran dari warga kita sendiri agar bisa melestarikan dan menjaga habitat dari burung ini. semoga buat teman-teman yang membacanya bisa ikut membantu mengurangi pembunuhan terhadap binatang langka ini.....
Semoga bermanfaat.... ^_^
[caption id="attachment_223049" align="aligncenter" width="300" caption="kepala burung yang sudah di keringkan dan siap di jual keluar negri"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H