Mohon tunggu...
isma wati
isma wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Fatah Palembang

Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendekatan Holistik Integratif dalam Pendidikan Islam

2 Juni 2024   14:19 Diperbarui: 2 Juni 2024   14:21 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembahasan 

Dalam Islam, istilah holistik dapat diartikan sebagai bentuk yang kaafah, syumuliyah, tawasuth, tawazun. Konsep-konsep tersebut diharapkan dapat mencapai kehidupan yang selaras, utuh, seimbang, dan setara, berdasarkan dengan prinsip-prinsip agama Islam. Berikutnya, istilah kata integratif yang berarti satu kesatuan, penggabungan, pendidikan integratif ini memadukan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan secara umum.  Pada penjelasannya bahwa Pendidikan Islam menurut Omar Muhammad Al-Toumy al-Syaebani seperti yang dikutip oleh Arifin, bahwa pendidikan Islam merupakan usaha mengubah tingkah laku seorang dalam kehidupan baik pribadi maupun bermasyarakat dan kehidupan alam sekitar melalui proses Kependidikan serta perubahan yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam. Pemahaman mengenai pendidikan Islam sebagai proses pembimbing, pembelajaran dan atau pelatihan terhadap manusia hingga nanti seorang individu tersebut mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagai umat muslim serta menerapkan etika moral yang baik kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Mengimplementasikan holistik integratif dalam pendidikan Islam melibatkan mengintegrasikan ajaran Islam dan  nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadis yang mempelajari semua aspek kehidupan baik sosial budaya, spiritual, akademik, hingga praktik nilai-nilai keagamaan mencakup pembelajaran pemahaman etika, moral, sesuai prinsip-prinsip Islam. Dalam konteks pendidikan Islam, secara signifikan peran utama pendidikan dalam mengimplementasikan,  menginternalisasikan pengembangan kecerdasan peserta didik melalui olah akal/nalar  (ar-riydah al-akhliyah), oleh hati (ar-riydah al qalbiyah), dan olah jiwa (ar-riydah ar-rhiyah) yaitu melatih diri senantiasa beribadah kepadq Allah SWT. Membiasakan diri bersifat mulia, bersungguh-sungguh (mujahadah) melawan keinginan hawa nafsu yang rendah. 

Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan aspek pada manusia, baik aspek kognitif,  afektif dan konatif. Aspek-aspek tersebut perlu diajarkan pada setiap lembaga pendidikan sehingga membantu membentuk karakter manusia yang cerdas dalam ilmu, pengetahuan, emosional, dan perbuatan. Dapat diuraikan dari aspek pendidikan dalam Islam yang pertama Iman-Kognitif, yaitu mengajarkan ajaran Islam kepada setiap umat muslim agar memiliki pengetahuan yang sebenarnya dari sumber di percaya. Pendidikan  Islam secara kognitif untuk mengembangkan berpikir nalar hingga dapat membedakan yang baik dan benar.  Yang kedua Ihsan-Afektif, memiliki pemahaman bahwa dalam pribadi seorang muslim dapat mengembangkan pada nilai-nilai kemanusiaan yang telah ditanamkan sejak dini, mampu membuat manusia merasakan kehadiran Allah Swt di setiap jalan hidupnya. Dan yang ketiga, Islam-Konatif, ialah aktivitas atau implementasi seorang individu yang mengacu pada nilai-nilai Islam. Yang mengacu pada perbuatan atau perilaku seseorang yang Islami berdasarkan pada pengetahuan dan pemahamannya. 

Berdasarkan dari mengimplementasikan holistik integratif dalam pendidikan Islam diperlukan dasar-dasar metode pendidikan yang perlu diperhatikan yang meliputi berbagai hal, yaitu sebagai berikut. 

1.     Tujuan dari pendidikan dan pembelajaran yang akan disampaikan memiliki cakupan mulai dari kognitif (kemampuan berpikir), afektif, (kemampuan spiritual emosional) dan psikomotorik (keterampilan atau perbuatan) untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 

2.     Mengetahui potensi sekaligus kelemahan yang dimiliki setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi fisik, psikis, dan usianya. Mengetahui minat bakat masing-masing peserta didik serta memperlakukannya secara bijak

3.     Memahami situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran agar kondusif, baik secara aspek fisik, sosial dan emosional.

4.     Fasilitas dan media pendidikan yang memadai serta berkualitas layak untuk dipakai.

5.     Kompetensi baik secara profesional, sosial, dan kepribadiannya. 

Dalam mengembangkan sumber daya manusia terdapat konsep implementasi pendidikan Islam yang mencakup pendidikan dalam konsep Al-Tarbiyah, menurut konsep tarbiyah bahwa pendidikan bersumber dari Allah Swt., yang kemudian diamanatkan kepada rasul untuk diselenggarakan dalam kehidupan manusia. Allah Swt memberikan pendidikan kepada manusia dengan menganugerahkan potensi yang berkemampuan untuk dididik dan mendidik. Para rasul  merupakan penerus risalah ilahiyat kepada manusia, sehingga manusia dapat mengembangkan diri sejalan dengan fitrah hakikatnya sebagai makhluk ciptaan Allah. Dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan yang mampu membawa manusia dari kehidupan primitif ke kehidupan modern. Dalam konsep tarbiyah sekolah menjadi institusi pendidikan yang berkaitan erat dengan fungsi dan peran rumah tangga, kedudukan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak, orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab. Hubungan antara orang tua dan peserta didik tidak dapat dipisahkan untuk membantu pertumbuhan anak melalui kasih sayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun