Mohon tunggu...
Ismawan Amir
Ismawan Amir Mohon Tunggu... Konsultan - Brand and Digital Marketing Strategist

Co - Founder Desa Institute - Entrepreneur - Berbagi - Bermanfaat - Berkarya- Berdaya- Perindu Surga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-JK Sambangi SBY di RS, Sebuah Kode Minta Restu?

21 Juli 2018   17:19 Diperbarui: 21 Juli 2018   17:37 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang ini diberbagai media, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik Jusuf Kalla (JK) yang kembali bermiat maju pada pemilu 2019 sebagai wakil presiden. Untuk ketiga kalinya.Menurut AHY, seorang negarawan bukan berfikir maju kembali untuk berkuasa. Melainkan mereka harus menyiapkan penggantinya.

Kritik pedas AHY tersebut terjadi selang beberapa hari setelah Jokowi-JK mengunjungi SBY yang terbaring di Rumah Sakit. Menggunakan jas dan dasi dengan setelah resmi sementara istri mereka memakai kebaya. Nampak dua pemimpin ini seperti memberi sinyal pada SBY kalau mereka masih kompak. Tak ada keretakan. Jokowi masih memilih JK.

***
Semalam sahabat saya dari NTB, mantan ketua Bappilu Partai Demokrat itu bercerita kalau SBY sangat waspada dengan tanda tanda alam. Setiap keputusan yang ia umumkan tidak bisa langsung diumumkan. Harus menunggu hari baik, awan baik, kliwon, dan segala macam yang tidak ada bau keburukannya.

Ia juga melanjutkan SBY amat sangat berharap trahnya bisa melanjutkan memimpin negeri ini. AHY adalah orang yang disiapkan untuk mengganti SBY. AHY putra mahkota Cikeas. Suatu waktu kata kawan ini, saat acara di Lombok, semua peserta diminta membuat hastaq AHY for All. Belakangan mereka, panitia harus jungkir balik membiayai acara tersebut. Hasilnya hastah for AHY. Pungkasnya sambil tertawa.

**
SBY amat takut dengan tanda-tanda alam. Apakah kedatangan Jokowi JK dengan memakai baju hitam kombinasi dasi merah membawa sebuah pesan, sebuah tanda bahwa kami akan kembali berkuasa. Sementara bapak istirahat saja. Hanya SBY yang tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun