Beberapa hari belakangan ini, berbagai platform media sosial dipenuhi oleh berita salah satu calon presiden yang mengumumkan calon wakil presidennya tanpa persetujuan dari partai-partai yang berkoalisi. Salah satu partai pengusung dari calon presiden tersebut tidak terima karena merasa dikhianati. Hingga partai pengusung tersebut keluar dari koalisi yang telah dijalin beberapa bulan ini. Â
Dari adanya peristiwa ini menunjukkan bahwa apapun bisa terjadi. Pada mulanya kawan bisa menjadi lawan. Pada mulanya berjalan bersama, kini berjalan berlawanan. Masyarakat awam hanya bisa menjadi penonton dan berkomentar sesuka hatinya. Masyarakat telah disuguhi berbagai drama politik yang mulai bermunculan.Â
Tahun 2024, tahun politik. Itulah kata yang sering didengar sekarang. Mungkin kedepannya akan bermunculan drama politik tentang calon presiden lainnya. Sebagai masyarakat, harus pandai-pandai mempertimbangkan mana pemimpin yang benar-benar tepat untuk dijadikan pemimpin negeri ini. Jangan hanya melihat apa yang ditampilkan di media massa, tetapi juga cari informasi yang lebih detail tentang mereka di berbagai media yang mudah ditemukan.
Pesatnya arus digitalisasi, memudahkan penyebaran berbagai berita. Entah itu berita asli maupun berita palsu. Masyarakat harus memiliki kesadaran dalam dirinya untuk tidak mudah percaya dan dengan mudahnya menyebarkan informasi yang didapatkan. Karena mendekati tahun-tahun politik, semua yang berkepentingan dengan politik akan berusaha menaikkan elektabilitas yang dimiliki, dan mungkin juga akan berusaha menurunkan elektabilitas lawannya. Jangan mudah termakan berita palsu, selalu cari kebenarannya dan jangan mudah percaya dengan berita-berita yang beredar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H