Mohon tunggu...
Ismanto wtc
Ismanto wtc Mohon Tunggu... -

kebahagiaan akan hadir jika kita selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Di Balik) Tukang Parkir

13 Mei 2011   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Priiit, priiit, ayo masuk aja pak". Tampak tukang parkir sedang mengatur kendaraan yang masuk ke lahannya. Aku yang kebetulan sedang makan siang di salah satu restoran lesehan yang cukup kondang di Ki Bumian. Sengaja siang ini aku mengajak sekretarisku makan di luar, agar kebersamaan kami semakin baik dan aku berharap ini akan berdampak pada semakin membaiknya kinerja kami. Ini juga bagian dari siasatku untuk mencuri hati sekretarisku, dengan sering mengajak makan, ataupun sekedar mengajaknya ngobrol dengan dalih urusan kerja. Wakakaka *** di sela sela acara makan, kami ngobrol kesana kemari, mulai dari masalah pekerjaan, orang orang di kantor, masa lalu masing masing, hingga sampai masalah yang privat, wkakaka. Tanpa sungkan dia menceritakan permasalahannya padaku, ada masalah keluarga, dalam masyarakat, cinta, dll. Pokoknya semuanya dech. Aku hanya senyum kecil melihat kejadian ini, batinku berkata "YES, kena loe...". Wakaka *** sebelum kami mengakhiri acara makan kami, aku mencoba untuk menasehati, memberi sedikit cerita agar dia makin terkesan padaku. Ops, keceploosan..... Maksudku agar dia semakin ingat pada Tuhan Sang Pencipta dan senantiasa bersyukur atas karuniaNya. Pernah aku mendengar kata kata bijak dari orang bijak, yang saat itu jiwaku benar benar dalam kondisi gersang, hati tak tenang, dan kebahagiaan bagiku hanyalah angan, dan kebahagiaan itu hanya ada di syurga. Kata kata bijak tersebut bagiku laksana oase di padang pasir. Wkakaka "coba kau lihat tukang parkir di sana, dan apa yang dapat kamu peroleh darinya?" "yah, gak ada apa apa, menurutku tak ada yang spesial dari tukang parkir itu." "masa sih?" aku mencoba membuatnya penasaran. Lama sekali sekretarisku memandangi tukang parkir itu. Setiap aktivitasnya ia ikuti, ia tatap serius. "akh, nggak ada apa apa kok, tukang parkir ya hanya itu saja, mengatur kendaraan yang masuk, menjaganya, dan mempersilahkan kendaraan keluar, udah, gak ada yang lain." cetus sekretarisku "nah, dari situlah kamu dapat mengambil pelajaran dari seorang tukang parkir say?" opps keceploosaaan. "??????" "pernahkah kamu berpikir jika kendaraan kendaraan yang masuk tadi adalah rizki yang di karuniakan Tuhan untukmu, kamu berusaha keras untuk menjemputnya agar dapat kau dapatkan, kau persilahkan. Kendaraan yang telah masuk ke area tukang parkir tersebut, ia jaga dengan sebaik baiknya. Begitu juga dengan rizki, setelah rizki itu ada padamu, kau jaga baik baik, tak kau nodai sedikitpun karna kau yakin bahwa itu hanyalah titipan Tuhan, dan kau berusaha menjaga sebaik baiknya agar Tuhan tidak marah. Dan yang terakhir, saat pemilik kendaraan mengambil kembali kendaraannya, tukang parkir mempersilahkannya dengan ramah, mengarahkannya hingga ia benar benar pergi jauh. Dan jika rizki yang ada padamu Tuhan berkehendak mengambilnya, hendaknya kau juga bersikap ikhlas, tak usah kau khawatir, itu kan hanya titipan Tuhan, bukam milik kita, jadi sewaktu waktu Tuhan berkehendak mengambilnya, ikhlaskanlah. Kamu harus yakin Tuhan itu Maha Kaya, Maha Adil. Tuhan pasti akan memberiMu rizki padamu sesuai kebutuhanmu, yakinlah itu" tuturku panjang lebar. Sekretarisku menatapku tajam tajam, matanya menggambarkan rasa kagum padaku, dan akhirnya dia tersenyum padaku "terima kasih ya mas" aku hanya membalas dengan senyum, lagi lagi batinku berteriak sekeras kerasnya "YES.... Lagi lagi kena LOE....." wakakakaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun