Ditulis oleh Azis Alzubaidy dan Isman Sumurubu
Malam tak hanya menawarkan sepi
Ia menghadirkan perasaan yang berkecamuk
Juga rindu yang menggebu-gebu
Lalu bertebaran di mana-mana
Hingga mengepung fikiran menjadi tak karuan
Ditengah kesucian langit malam
Para penyair merangkai madah dalam pilu
Serta melukis kata-kata berbaris mesra
Sementara aku terlarut dalam derita
berkabung dalam duka
Sejenak terdiam, kupandang bintang-bintang
Membayangkan, kau hadir diantara cahaya-cahaya itu
Sambil kulafalkan namamu diantara kata-kata yang kutulis
Aku tahu, apa yang lebih parah dari patah hati
Tetapi aku belum mati
Aku masih hidup
Meskipun tidak mudah bagiku melangkah
dengan perih dan luka yang lupa berbeduh
Aku masih disini
Di tempat kita berdua mengalung cerita
Sebelum cinta di makamkan sehabis pertemuan
Kau tahu, di tempat ini
Semua rasa masih tersimpan rapi tanpa ada yang kurang
Jika berkenan, temui aku di sini
Jangan khawatir, semua akan baik-baik
Aku selalu menitipkan harapan pada senja
sebelum ia tenggelam bersama sunset.
Namun, aku harus milih salah satunya.
Apakah aku harus kembali atau tidak?
Sebab, luka yang dikau tinggalkan telah menjadi dosa
Ya, biarlah kusimpan semua ini di palung dadaku
Ia menyatu, dan mengalir dengan tenang
Waktu dan segalanya boleh pergi
Tapi harapan-harapan ini takkan lenyap
Namun, mengapa kita tak pernah bertemu di keheningan malam?
Imajinasiku terasa remuk redam tanpa kehadiranmu
Entahlah ke mana aku berpijak memecah tajuk pemikiranku