Mohon tunggu...
Isman Punggul
Isman Punggul Mohon Tunggu... Operator - Asahan _ Sumatera Utara

Orang biasa yang hobi manceng. Semoga bisa memberi manfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjelang Pensiun: Merawat Semangat di Usia Emas

13 Agustus 2024   09:38 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teacher sumber gambar: Rawpixel

Bapak dan Ibu Guru, kita semua pernah merasakan semangat membara saat pertama kali menginjakkan kaki di ruang kelas. Tatapan mata penuh harap dari para murid adalah energi yang tak ternilai harganya. Namun, seiring bertambahnya usia, tak jarang kita merasa semangat itu mulai meredup. Rasa malas dan bosan pun sering kali menghampiri, terutama saat mendekati usia pensiun.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya rasa malas dan bosan pada guru menjelang pensiun. 

Pertama, faktor fisik. Seiring bertambahnya usia, kondisi fisik kita pasti mengalami perubahan. Kelelahan yang lebih cepat, penyakit ringan yang sering kambuh, dan penurunan daya tahan tubuh dapat membuat kita merasa kurang berenergi untuk melaksanakan tugas.

Kedua, faktor psikologis. Rasa jenuh dengan rutinitas yang monoton, perasaan bahwa pencapaian sudah maksimal, atau bahkan kecemasan akan masa depan setelah pensiun dapat memicu munculnya rasa malas dan bosan.

Ketiga, faktor sosial. Perubahan dinamika di lingkungan sekolah, seperti pergantian generasi siswa, rekan kerja baru, atau kebijakan pendidikan yang terus berubah, dapat membuat kita merasa tidak nyaman dan kesulitan beradaptasi.

Rasa malas dan bosan yang berkepanjangan tentu saja memiliki dampak negatif, baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi guru, hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kinerja, kurangnya inovasi dalam pembelajaran, dan bahkan berujung pada stres yang berkepanjangan. Bagi siswa, kurangnya semangat dari guru dapat membuat proses belajar menjadi kurang efektif dan membuat siswa kehilangan motivasi.

Namun, jangan berkecil hati. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi rasa malas dan bosan ini.

  1. Menemukan Kembali Semangat Awal: Ingat kembali mengapa Anda memilih menjadi seorang guru. Apa yang memotivasi Anda pada awalnya? Dengan mengingat kembali semangat awal, kita dapat menemukan kembali gairah dalam mengajar.
  2. Belajar Hal Baru: Jangan pernah berhenti belajar. Ikutlah pelatihan atau workshop untuk meningkatkan kompetensi pedagogik. Mencoba metode pembelajaran yang baru juga dapat memberikan semangat baru.
  3. Membangun Relasi Positif: Jalinlah hubungan yang baik dengan rekan sejawat, siswa, dan orang tua. Dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting untuk menjaga semangat.
  4. Menyiapkan Masa Depan: Rencanakan masa depan setelah pensiun. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita akan merasa lebih bersemangat untuk menjalani hari-hari.
  5. Menjaga Kesehatan: Kesehatan yang baik adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang berkualitas. Luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan sehat, dan istirahat yang cukup.

Selain cara di atas, ada satu cara efektif untuk mengatasi rasa bosan yaitu dengan bertemu teman-teman lama yang juga berprofesi sebagai guru. Mengobrol dan berbagi pengalaman dengan mereka dapat memberikan perspektif baru dan mengingatkan kita akan pentingnya peran kita sebagai pendidik.

Bapak dan Ibu Guru, usia pensiun bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah awal dari babak baru dalam hidup. Dengan merawat semangat dan terus belajar, kita dapat menjalani masa pensiun dengan bahagia dan bermanfaat. Ingatlah, Anda adalah seorang guru yang luar biasa dan telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi dunia pendidikan.

Perlu diketahui bahwa tidak semua guru mengalami rasa malas dan bosan saat menjelang pensiun. Banyak di antara kita yang justru semakin bersemangat untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Mari bersama-sama kita jadikan masa pensiun sebagai masa-masa yang indah dan penuh makna.

Mari kita terus berkarya dan menginspirasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun