Pendahuluan
Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosialdan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat ,baik kuratif maupun rehabilitatif. Menurutassociation of hospital care, rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatanmasyarakat, pendidikan serta pelatihan diselenggarakan. Sampai saat ini di Indonesia tercatat ada 2083 rumah sakit baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, BUMN maupun swasta. Sejumlah pemerintah daerah mengabadikan sosok dokter sebagai nama rumah sakitnya. Memang tidak ada regulasi yang mewajibkan bahwa nama seorang dokter yang harus menjadi nama sebuah rumah sakit. Namun dengan pemberian nama rumah sakit dengan nama seorang tenaga medis disamping sebagai wujud penghargaan terhadap tokoh tersebut juga diharapkan nama tersebut mampu memotivasi dan mengilhami seluruh civitas hospitalia yang bekerja di rumah sakit itu untuk senantiasa memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat yang sakit. Jika dilihat dari latar belakang dokter yang menjadi nama sejumlah rumah sakit di Indonesia, semuanya memiliki rekam jejak yang beragam diantaranya sebagai aktivis pergerakan organisasi, pejuang di medan perang, pejabat di daerah dan pusat, direktur rumah sakit, pejabat kampus, penemu ilmiah dan aktivis kesehatan internasional.
Aktivis pergerakan organisasi
Sejumlah dokterpada masa perjuangan aktif dalam kegiatan pergerakan organisasi diantaranya dokter Wahidin Sudirohusodo. Beliau termasuk tokoh pelopor pergerakan nasional di Indonesia Untuk mengenang perjuangannya, nama beliau diabadikan sebagai nama RSUP di Makassar. Dalam rangka memajukan pengajaran dan kebudayaan bangsa, dokter Soetomo mendirikan Budi Utomo sebagai organisasi modern pertama yang didirikan di Indonesia. Beliau kemudian mendirikan Indonesische Studie Club dan Partai Indonesia Raya (Parindra). Nama beliau diabadikan sebagai nama RSUD Kota Surabaya. Dokter Cipto Mangunkusumo bersama-sama Setiabudi dan Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (IP), yang merupakan partai pertama di Indonesia. Nama beliau menjadi nama RSUP di Jakarta yang populer disebut RSCM.
Pejuang di medan perang
Selama rentang tahun 1945-1947 sejumlah dokter bertugas sebagai dokter di medan perang. Diantaranya dokter Soebandi yang bertugas sebagai dokter perang di front pertahanan Surabaya selatan, Sidoarjo, Tulangan, Porong, Bangil bahkan di Bekasi Jawa Barat. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD Jember. Dokter Dustira ditugaskan sebagai dokter perang Divisi Siliwangi yang menguasai Front Padalarang, Cililin, dan Batujajar. Namanya diabadikan sebagai nama RS Tentara Cimahi. Dokter Muwardi dikenal sebagai pimpinan umum kepanduan bangsa Indonesia dan pimpinan barisan pelopor yang mengadakan perlawanan terhadap Inggris dalam pertempuran di Klender. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD Surakarta. Dokter Suharso ikut dalam kancah perjuangan sebagai dokter Palang Merah serta mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan (protesa) bagi para pejuang yang menjadi cacat. Namanya diabadikan sebagai nama RS ortopedi di Surakarta.
Pejabat daerah dan pusat
Beberapa dokter mendapat kepercayaan pemerintah untuk menduduki sejumlah jabatan baik sebagai residen, gubernur maupun jabatan setingkat menteri. Dokter Adenan Kapau Gani pernah menjadi residen Palembang, pejabat gubernur muda Sumsel, wakil kementrian hankam pulau Sumatra, menteri kemakmuran Kabinet Syahrir dan gubernur militer Sumsel dengan pangkat Mayjen Tituler. Namanya menjadi nama RS Tentara di Palembang. Dokter Ferdinan Lumban Tobing pernah diangkat menjadi residen daerah Tapanuli, Gubernur Militer untuk daerah Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan, Menteri Penerangan dalam Kabinet Ali I, Menteri Urusan Hubungan Antar Daerah dan Menteri Negara Urusan Transmigrasi. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD di Sibolga. Dokter Hadrianus Sinaga, seorang dokter ahli bedah pernah menjadi menteri kesehatan RI. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD Samosir.
Direktur Rumah Sakit
Beberapa orang dokter yang pernah menjabat direktur rumah sakit diabadikan namanya sebagai nama rumah sakit yang pernah dipimpinnya tersebut diantaranya nama dokter Hasan Sadikin sebagai nama RSUP di Bandung, dokter Soedarso sebagai nama RSUD Pontianak, dokter Kanujoso Djatiwibowo sebagai nama RSUD Balipapan, dokter Firngadi sebagai nama RSUD Medan, dokter Abdul Moeloek sebagai nama RSUD Tanjung Karang Lampung, dokter Adjidarmo sebagai nama RSUD Lebak Banten, serta dokter TC Hillers sebagai nama RSUD Maumere.
Pejabat kampus
Sejumlah dokter juga aktif sebagai pimpinan perguruan tinggi baik di tingkat universitas maupun fakultas. Prof. dr. Sardjito adalah rektor pertama UGM, dekan fakultas kedokteran UGM dan rektor Universitas Islam Indonesia (UII). Namanya dibadikan menjadi nama RSUP di Yogyakarta. Prof. R.D.Kandou adalah Dekan pertama fakultas kedokteran Unsrat. Namanya diabadikan menjadi nama RSUP di Manado. Prof. Dr. W.Z.Yohanes pernah diangkat menjadi Presiden (sekarang Rektor) Universitas Indonesia.Beliau adalah ahli rontgen pertama putera Indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD di Kupang. Prof. dr. S. J. Warouw, seorang ahli mata lulusan salah satu universitas di Belanda yang berkiprah dalam mendidik para spesialis mata pertama fakultas kedokteran Unhas di Makassar. Namanya diabadikan sebagai nama RS Khusus mata di Palu.
Penemu ilmiah
Beberapa dokter aktif dalam penelitian ilmiah. Dalam risetnya, dokter M Djamil menemukan cara baru untuk memberantas jentik-jentik nyamuk Malaria (Anophelinen) dengan dedek serta menemukan peran selaput protozoon di atas air terhadap penjangkitan Malaria. Karena keberhasilannya dalam riset tersebut, DR Overbeek, Kepala Bestrijding di Indonesia menetapkan M Djamil untuk diberi titel Malarialoog (ahli malaria). Nama beliau menjadi nama RSUD di Padang. Dokter Melkianus Haulussymenekuni membuat obat tradisional dengan nama “sepahit” yang dapat dijangkau oleh rakyat kecil dengan harga yang murah untuk berbagai jenis penyakit. Namanya diabadikan sebagai RSUD di Ambon. Dokter Kariadi juga telah menghasilkan karya besar melalui penemuan minyak "Oleum Pro-microscopieKar" yang sangat penting dalam menangani penyakit malaria dan filariasis yang berjangkit di berbagai daerah di Indonesia. Namanya diabadikan sebagai RSUP di Semarang. Dalam tulisan disertasinya tahun 1927, Prof. Dr. Achmad Mochtar menulis soal leptospira, dimana saat itu sebagian besar menyangkal bahwa leptospira menyebabkan demam kuning. Beliau menjadi orang Indonesia Pertama yang menjadi Direktur Lembaga Riset Eijkman. Namanya diabadikan sebagai nama RSUD Bukittinggi.
Aktivis kesehatan dunia
Beberapa dokter Indonesia aktif mewakili pemerintah RI dalam berbagai sidang internasional di bidang kesehatan. Salah satu diantaranya adalah Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso. Beliau pernah menjadi anggota WHOExpert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di negara-negara Afrika, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega, anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, anggota Badan Eksekutif WHO, dan President of the World Health Assembly. Beliau adalah salah satu dari dua orang wanita yang pernah menjabat presiden majelis kesehatan dunia (World Health Assembly) selain Rajkumari Amrit Kaur dari India. Untuk menghormati jasa-jasanya nama beliau diabadaikan sebagai nama Rumah Sakit Penyakit Infeksi di Jakarta.
Penutup
Dokter adalah ilmuwan yang dalam mejalankan profesinya dibekali oleh nilai profesi yang tercermin dalam sumpah hipocrates berupa kemanusiaan, etika dan kompetensi. Kiprah dokter harus dikembalikan pada trias peran dokter sabagaimana yang dicontohkan oleh dr.Wahidin Sudirohusodo. Dokter tidak hanya menjadi agent of physical treatment, tapi juga harus menularkan nilai profesi dan kecendekiawanannya sehingga menjadikannya sebagai agent of mental-social change dan agent of development dalam pembangunan bangsa dan Negara. Salah satu cara mengembalikan kiprah dokter kepada trias peran dokter tersebut adalah dengan meneladani sosok dokter yang diabadikan namanya sebagai nama sejumlah rumah sakit di Indonesia. Selamat hari bakti dokter Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H