Ibu rumah tangga sangat rawan mengalami luka, karena rutinitas sehari-hari nya di dapur. Pekerjaan dapur kebanyakan mempergunakan pisau dan benda-benda berbahaya lainnya.
Setiap membeli bahan untuk di masak, tidak semuanya bahan tersebut bisa langsung dipergunakan, peran ibu mempersiapkan sesuai selera dan kebutuhan.
Potong memotong, sayat menyayat, serta iris mengirisnya adalah pekerjaan ibu ibu di dapur semuanya mempergunakan yang namanya pisau.
Nah Sore itu saya membeli ikan, kebetulan saat itu saya tidak minta penjual untuk memotong dan membersihkan karena biar cepat. Dan rencananya pun juga mau dibakar jadi tidak usah dipotong dulu. Kalau ikan bakar kan bagus nya satu satu juga kelihatan cantik dan menarik untuk dihidangkan.
Setibanya di rumah ikan pun langsung masuk kulkas, jadi biar besok saja di bakar nya. Niat saat itu.
Keesokan harinya untuk bekal anak anak, malah mereka minta ikan nya di goreng, mereka tak mau dibakar. Banyak alasan agar ikan tadi digoreng.
Ya, terpaksa dibersihkan lagi, dan dipotong kecil, karena kalau ikan satu ekor yang berat nya hampir satu kilogram, nanti takutnya tidak masak dan kebesaran.
Akhir nya ikan pun dibersihkan, maklum masalah potong memotong ikan bukan jago nya. Namun terpaksa dilakukan sebab akan segera di masak. Daripada terlambat nanti anak anak ke sekolah.
Ikan tadi saya keluarkan, dari kulkas hingga beku nya hilang. Sayapun bereaksi memotong ikan, saat memotong ikan tangan pun ikut tersayat pisau, lumayan lebar lukanya. Untung saja saya tidak panik. Teringat cerita teman yang Papa nya terluka karena memasang kaca di obati dengan bawang merah dan gula.
Akhirnya tanpa pikir panjang saya ambil bawang merah dan gula lalu ditumbuk dan diberi gula hingga menyatu terus ditempelkan di tangan yang luka tadi.
Alhamdulillah darah nya berhenti. Saya duduk memperhatikan luka yang dibalut bawang merah dan gula tadi, rasanya memang agak perih. Tapi syukurlah lukanya kelihatan mengering.
